Saturday, July 30, 2005

The First Time..













Jadi pada kamis malam kemaren, gw untuk
pertama kalinya manggung seorang diri. Gw disitu menyanyi dan maen
gitar. Awalnya tawaran manggung ini dateng dari Erick Death Rock
Star, yang emang biasa bikin acara di TRL setiap hari kamis. Dan
untuk kamis kemaren, konsep acaranya adalah akustikan singer,
songwriter gitu. Selaen gw ada Diaz juga dari Blossom Diary, lalu ada
2 orang personil dari Jelly Belly, Aduy dan Inay, lalu seorang lagi
namanya Lutfhi, sayang gw gak bisa nonton 2 penampil sebelum gw, karena
Felix ama Bobby ngajakin makan di banceuy sebelum gw manggung, jadi pas
gw dateng agak mempet gitu jadi gw langsung manggung.



Anyway, agak aneh memang manggung sendirian,
nyanyi lagi…baru kebayang gimana susahnya jadi seorang vokalis,
gimana harus komunikasi ke penonton karena jujur aja kemaren gw
bingung banget apa yang harus gw omongin ke penonton. Untung kemaren
yang nonton gak gitu banyak dan kebanyakan juga teman-teman sendiri,
jadi gak begitu tegang. Dan sulitnya lagi, saat manggung, gw harus
membagi konsentrasi antara nyanyi, maen gitar dan maen harmonica. Setelah gw nyanyi sendiri gw juga berkolaborasi dengan Diaz, 2
lagu gw membantu maen gitar untuk lagu-lagu ciptaannya Diaz, dan satu
lagi gw nyanyi bareng Diaz bawain lagu The Shins yang New Slang



Trus untuk set list, gw juga baru buat
langsung di panggung, karena sampai detik-detik terakhir mau
manggung, gw juga belum pasti akan membawakan lagu yang mana, yang
pasti gw udah nyiapin sekitar 5 lagu, yang terdiri dari 3 lagu orang
dan 2 lagu sendiri. Gw berencana mau bawain lagu ballads juga, tapi
juga belum pasti lagunya yang mana..pokoknya bener-bener hajar
langsung aja deh di panggung, hehe…



Yah akhirnya manggung pertama gw
berjalan cukup lancar, walau mungkin terlihat agak ‘garing’ bagi
penonton karena gw tidak berkomunikasi dengan baik juga dengan
penonton, tapi yah sudahlah, ini kali pertama gw juga manggung
sendiri dan gw harus banyak belajar untuk bisa manggung dengan konsep
seperti itu.













Btw ini set list gw yang gw bikin scara
spontan di panggung :


  1. Blowin In The Wind - Bob Dylan


  2. Northern Sky - Nick Drake


  3. Jealous Guy - John Lennon


  4. Hummingbird – ciptaan sendiri


  5. Season of Joy – lagu Ballads,
    ciptaan gw juga.








Monday, July 25, 2005

Bryter Layter

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Folk
Artist:Nick Drake
Nick Drake seorang musisi, penyanyi, pencipta lagu berbakat yang ‘memang harus mati muda’ tetapi tidak seperti kawan-kawan senimannya yang mengalami nasib yang sama seperti Jim Morisson, Kurt Cobain yang begitu melegenda dan dikenal banyak orang, kiprah karir seorang Nick Drake memang tidak begitu popular dimasyarakat umum, tetapi musiknya ternyata begitu mempengaruhi banyak musisi sekarang, seperti Elliot Smith (yang juga mati muda), Badly Drown Boy atau grup Belle and Sebastian. Di hidupnya yang singkat, dia telah menghasilkan 3 full album dan beberapa lagu yang belum sempat dirilis resmi.

Diantara semua albumnya, gw merasa bahwa album ini yang juga merupakan album keduanya sebagai album yang paling sukses terutama dari musikalitas yang telah dia capai. Album ini juga satu-satunya album Nick Drake yang berformat band. Karena pada 2 album lainnya, Nick Drake sering hanya menggunakan iringan gitar akustik saja. Di album Bryter Lyter ini, Nick Drake banyak dibantu oleh personil dari grup British folk, Fairport Convention yang memang menemukan dan membawa karir Nick Drake ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu dengan memperkenalkannya kepada produser Joe Boyd yang nantinya akan menjadi produsernya pada album ini.

Album ini dibuka dengan “Introduction” yang begitu menghanyutkan dan misterius dengan layer string yang megah. Dilanjutkan dengan “Hasey Jane II” yang menjadi satu-satunya lagu yang sedikit up beat di album ini. Mendengar lagu ini serasa seperti berangkat dari rumah dijemput oleh Nick Drake yang akan membawa kita untuk minum teh bersama di sore hari. Nuansa album ini tidak semurung 2 album lainnya, karena Nick Drake membungkus semua kesedihan dan kesepiannya dengan aransemen yang manis dan cantik. Bebunyian dari brass section banyak menghiasi lagu-lagu di album ini, seperti suara flute yang begitu dominan pada 2 lagu instrumental “Byter Layter” dan “Sunday”yang terdapat pada tengah dan akhir album. Atau fill-fill dari trompet yang begitu padu dengan iringan string section pada lagu “At The Chime Of A City Clock” Setiap lagu mengalun ringan, tanpa beban seperti suara Nick Drake yang begitu menyejukan. Dalam“Fly”, kita seakan akan seperti terbang rendah perlahan menyusuri bukit-bukit kecil di tengah padang rumput hijau membentang. Atau “One Of These Things First” yang mengiringi kita memetik bunga-bunga indah di taman dengan dentingan piano yang mengisi rapat pada struktur lagu, akan selalu mebuat kita tersenyum. Album ini begitu kaya akan aransemen, seperti “Poor Boy” yang sedikit-sedikit banyak mengadopsi gaya musik jazz. Tapi track terbaik menurut gw adalah “Northern Sky” Jatuh cinta, refleksi dari kesepiannya dan ketakutan digabungkan menjadi satu dengan indahnya. Suara piano, celeste dan organ yang dimainkan oleh musisi legendaris John Cale membuat lagu ini terasa getir namun bahagia.

Album ini adalah album yang harus dimiliki,walaupun anda bukan penggemar Nick Drake. Karena setiap orang pasti akan menyukai setiap track yang ada di album ini. Karena semua lagu sangat ear friendly, mendengarkannya gak harus mikir segala hal yang rumit. Karena album ini begitu sederhana seperti juga cerminan pribadi seorang Nick Drake.

Saturday, July 16, 2005

wisata plus plus




Hari sabtu kemarin adalah hari yang sangat meletihkan tetapi sekaligus menyenangkan. Jadi kemarin adalah kali pertama dari rangkaian syuting untuk video klip terbaru Ballads of The CLiche. Untuk sutradara, kami mempercayai kepada Ibong dari griya produksi The Trogongs, dimana dulu Ibong juga merupakan model videoklip Ballads yang pertama, yaitu Jennifer Loves Hewitt yang disutradarai oleh Andri Lemes.

Dan setelah melalui berbagai pembicaraan, kami memutuskan untuk memakai Pekan Raya Jakarta 2005 ( PRJ 2005 ) sebagai lokasi pertama pembuatan video. Kita di PRJ mulai masuk dari jam 11 siang dan keluar jam 9 malam. Pake bonus hujan deres lagi..Tapi segalanya berjalan dengan lancar dan menyenangkan, diramaikan oleh Merdi, Nourie, Adit 'Vampir' dan Harry membuat suasana tambah meriah. Syuting kali ini bisa dibilang sebagai wisata plus plus karena gak berasa syuting juga, yah benar-benar seperti wisata plus syuting dan plus belanja juga, hehehe....Dipikir-pikir udah lama juga gw gak mengunjungi tempat-tempat hiburan semacam ini. Gara-gara itu gw jadi semangat banget dan gak kerasa gw udah mengelilingi mungkin hampir semua sudut di arena PRJ tersebut. Tetapi akibatnya, kaki gw udah kaya mau copot sekarang, pegel banget, gak ada yang mijetin lagi, huhuhu...

Tuesday, July 12, 2005

songs diary













    Setiap orang pasti
mempunyai artifak-artifak tertentu terhadap kisah yang telah terjadi
pada hidupnya. Dan lewat artifak tersebut, seorang bisa mengenang atau
melihat kembali perjalanan hidupnya yang telah dilewati. Artifak paling
gampang biasanya lewat sebuah foto. atau bisa juga lewat sebuah diari.
Tetapi sekarang gw mau mencoba membuka kisah-kisah lama gw lewat
lagu-lagu yang selama ini gw dengar dan pastinya yang meninggalkan
kenangan-kenangan tertentu terhadap diri gw yang mungkin bisa membuat
gw tertawa kembali atau mungkin bisa membuat gw sedih. Lagu-lagu yang
gw tuliskan berikut ini juga bisa mempunyai peranan terhadap
perkembangan diri gw.

    Intinya lagu-lagu ini mempunyai keterikatan
emosional sehingga ketika gw mendengar lagu ini kembali, memori gw
seakan terbuka untuk berpetualang ke kehidupan gw pada masa lalu. Untuk
gampangnya gw akan membagi 2 bagian besar dalam tulisan ini. Yaitu
periode tahun 1987-1997 dan periode 1998-sekarang. Dan masing-masing
bagian memuat 25 lagu dari keselurahan total 50 lagu.




Periode 1987 - 1997


  1. Walls Come
    Tumbling Down – The Style Council





Lagu
ini pertama kali gw dengar saat gw kecil, mungkin saat itu gw belum
masuk SD. Ceritanya bokap gw saat itu baru balik ke Jerman dan dia
pulang dengan membawa beberapa video yang isinya rekaman video-video
klip atau acara-acara TV lokal Jerman. Video-video itu begitu sering
gw tonton, darisana gw banyak mengetahui artis-artis mancanegara
walau pada saat itu gw belum hafal nama nama penyanyi atau grup
bandnya. Tapi musik-musik yang gw dengar pada saat itu masih
tersimpan kuat di memori gw sampai saat ini. Jadi belum lama, gw
mendengarkan satu album the best dari The Style Council dan beberapa
saat gw terdiam sambil mencoba mengingat sebuah lagu yang terdapat di
album tersebut, gw merasa familiar dengan nada-nadanya. Dan akhirnya
gw baru tersadar bahwa lagu dari The Style Council yang berjudul
“Walls Come Tumbling Down” tersebut adalah salah satu lagu yang
gw sering lihat videoklipnya pada video rekaman yang dibawa bokap gw.
Sejenak gw merasa seperti kembali ke umur 6 tahun, duduk dengan
serius mencermati video-video dari bokap gw itu, seraya mendengar
nyokap gw berteriak menyuruh gw mandi sore, hehe..



  1. A View To Kill –
    Duran Duran



    Lagu ini juga gw
mendengarnya pertama kali karena rekaman video bokap gw itu. Videonya
masih tergambar jelas di ingatan gw, karena lagu ini soundtrack dari
James Bond jadinya beberapa gambarnya diambil langsung dari filmnya
dan sebagian lagi menampilkan para personil dari Duran Duran seakan
akan mereka juga berperan dalam film tersebut. Lagu ini juga
merupakan perkenalan gw pada grup yang sangat berpengaruh pada tahun
80an yang bernama Duran Duran. Gw juga mengenal Duran Duran, saat
membaca buku Lupus, rambut Lupus pun juga terinspirasi dari model
rambutnya John Taylor, bassist dari Duran Duran yang dulu sempat
dijadikan sex icon pada masanya, sehingga potongan rambutnya pun
dijadikan suatu trend terbaru oleh anak-anak muda tahun 80an.




         3.Nona
Lisa – Chrisye



            
Gw
pertama kali suka lagu ini gara-gara melihat penampilan live dia di
acara TVRI, Aneka
Ria Safari. Jadi saat itu dia menggunakan properti seperti
lemari-lemari yang kacanya terbuat dari plastik yang pada akhirnya
Chrisye berjalan melewatinya dengan merobek plastik tersebut. Jadi
pertunjukannya saat itu agak-agak berbau teaterikal, tetapi dengan
gaya Chrisye yang tanpa ekspresi. Gw dulu sebagai anak kecil
terkesima melihatnya dan nada-nada dari lagu ini pun terus melekat
dan akan selalu mengingatkan gw akan pengalaman itu dan perkenalan gw
pertama kali dengan seorang penyanyi legendaris bernama Chrisye.
Lagunya sendiri
memiliki intro yang sangat 80an, dengan bunyi drum elektrik yang pada
saat itu sedang banyak digemari. Sebuah lagu dansa yang sangat cocok
diputar saat pesta-pesta bertema 80an.



  1. Across The
    Universe – The Beatles



Dulu orang tua gw punya kaset kompilasi hits The Beatles dari album awal
sampai album terakhir mereka. Dan dulu saat gw masih kecil,
sebetulnya gw gak begitu senang dengan yang namanya The Beatles,
karena saat itu gw berpikir The Beatles adalah band rock n roll yang
lagunya sering dibawakan saat acara dansa dansi pada pertemuan
nostalgia orang-orang tua. Tapi pada suatu hari, gw diam-diam
mengambil kaset itu, dan mendengarkannya dengan seksama. Dan gw
baru sadar ternyata The Beatles mempunyai lagu-lagu balada yang
sangat indah selain lagu-lagu pada era awal karir mereka yang
kebanyakan berirama Rock N Roll. Setelah gw beranjak remaja, gw
semakin kagum oleh musikalitas dari The Beatles. Pasti semua orang
pada awalnya tidak menyangka bahwa band yang bikin album Please
Please Me adalah grup yang sama dengan yang bikin album Sgt Papper’s
Lonely Heart Club Band. Karena dari segi musikalitas mereka jauh
berkembang dan beda banget. Dan salah satu lagu balada dari mereka
yang pertama kali gw denger dan menarik perhatian gw adalah “Across
The Universe” yang diambil dari album mereka yang terakhir, Let It
Be. Gw suka liriknya yang agak-agak berbau spiritual karena saat
mereka membuat lagu ini mereka baru saja pulang dari perjalanan
spiritual mereka ke India. Dan yang paling utama yang gw suka pada
lagu ini adalah progresi kord dan melodinya yang sangat indah.


  1. The King of
    Whisful Thinking – Go West



Ada
1 hal mengenai masa kecil gw yang jarang diketahui oleh teman-teman
gw. Yaitu dulu waktu SD gw pernah diikutkan sanggar oleh nyokap gw.
Namanya sanggar Sangrila. Jadi disitu gw diajarkan berbagai macam
kesenian, dari maen piano, nyanyi sampai belajar menari. Sungguh
menggelikan bukan, gw dulu pernah belajar menari, hehehe…tapi jujur
aja dari semua pelajaran yang diberikan di sanggar, gw paling benci
saat belajar menari. Tariannya sih tarian modern gitu. Tapi ada satu
yang gw ingat saat gw belajar menari, yaitu lagu yang mengiringi gw
dan teman-teman gw saat menari. Lagu “King of Whisful Thinking”
ini adalah lagu tipe 90an banget, dan gw baru sadar pas sekarang,
lagu ini emang sempat beken banget pada jamannya. Lagu ini juga
merupakan salah satu pengisi soundtrack dari film Pretty Woman. Tapi
gw baru mendengar lagu ini, pada saat di sanggar.
Dan kalo ga
salah grup Go West juga termasuk grup one hit wonder, karena mereka
cuma terkenal oleh lagu ini saja. Yah sampe sekarang gw cuma ingat
lagu ini sebagai lagu pengiring belajar menari gw aja, kalau masalah
gerakan menarinya sih, gw udah gak mau ingat lagi. Malu, hehe….




  1. Mike & The
    Mechanics – Over My Shoulder



Gw
kelas 6 SD saat mendengar lagu ini. Jadi saat menjelang kelulusan, di
tv swasta kita, sering sekali memutar lagu ini. Waku itu gw masih
biasa aja, gak begitu suka. Tapi saat gw lulus, gw dan beberapa teman
mengadakan semacam perpisahan sendiri di puncak. Menginap di villa
teman, lalu bersenang senang. Dan di villa itu, mempunyai antena
parabola dan seperti anak seusia kita pada saat itu, gak ada lagi
channel yang lebih keren dibandingkan dengan MTV. Maka dari itu kita
selalu menyetel MTV dan ternyata video klip Mike & The Mechanics
juga sedang sering ditayangkan. Lama kelamaan gw jadi suka lagu ini
dan untuk seterusnya lagu ini akan terus mengingatkan gw saat
menginap bersama teman-teman SD di puncak.






  1. About A Girl –
    Nirvana



Ini
adalah lagu pertama yang gw bisa saat gw belajar gitar. Gw
dibeliin gitar saat gw sunatan, jadi gitar gw ini semacam hadiah
sunatan dari orangtua gw. Waktu itu kelas 5 SD, gw semangat banget
pas mau belajar gitar sampe gw beli buku khusus yang isinya
tehnik-tehnik belajar gitar yang baik. Tapi pada satu kesempatan, gw
udah males untuk belajar lagi, karena gw bosen, kemampuan gw segitu
gitu aja, gw tau kord tapi gw gak bisa maenin lagu. Dan akhirnya
gitar hadiah itu gw sarungkan dan gak gw maenin kira-kira setahunan.
Sampai pada akhirnya, saat perpisahan dengan teman-teman SD di
puncak, teman-teman gw saat itu sedang gandrung-gandrungnya dengan
Nirvana, terutama karena mereka juga baru aja merilis album
unpluggednya. Jadi saat berada di villa puncak itu, saat sedang
santai teman-teman gw sering membawakan lagu-lagu Nirvana dengan
iringan gitar kopong saja. Dan salah satu lagunya yaitu "About A Girl".
Karena penasaran, gw minta diajarin sama mereka, karena sebelumnya gw
udah sedikit banyak tau kord, jadi gw dengan cepatnya bisa memainkan
lagu ini dengan sempurna. Dan secara resmi,lagu ini adalah lagu
pertama yang bisa gw maenin dengan gitar.










  1. Tonight
    – NKOTB



NKOTB
bisa dibilang sebagai pelopor dari pergerakan boyband yang sekarang
semakin merajalela di industri musik.
Sebagai pionir nama
mereka pasti akan terus dikenang dan kebetulan prestasi mereka juga
hebat. Siapa anak kecil, abg atau remaja di dunia pada periode 90an
yang gak mengenal yang namanya NKOTB? Jordan
Knight dkk langsung menjadi idola baru. Mengapa gw suka NKOTB? Mungkin karena gw suka sama
lagu-lagunya yang sangat easy listening. Lagu hits mereka yang
pertama memang “Step By Step”, tapi gw lebih suka sama lagu
mereka yang berjudul “Tonight” ini. Aransemen musiknya sangat kaya. Diawali dengan gitar bergaya spanyol, lalu diikuti dengan
iringan piano saat verse dan berubah tempo pada saat bridge dan
reffren. Bagian paling gw suka pas interlude yang mengadopsi gaya
musik klasik dengan string section dan suara hapsicord. Gw gak malu
kalau mengakui gw juga suka dengan boyband, terutama NKOTB.




  1. Beautiful Girl –
    Jose Mari Chan



Gw
mendengar lagu ini di rumah gw. Jadi nyokap gw pada saat itu suka
sekali dengan Jose Mari Chan, seorang penyanyi dari Filipina.
Dan
dari lagu-lagu Jose Mari Chan yang sering diputar di rumah gw pada
saat itu, single “Beautiful Girl” yang mengena pada gw. Musiknya
sangat cantik diiringi oleh suara Jose yang begitu lembut. Gw
membayangkan mendengar lagu ini dan menyanyikannya dengan tersenyum
di depan wanita pujaan, pasti membuat dunia terasa lebih indah, hehe…




  1. Obladi Oblada –
    The Beatles



Waktu
gw ikut sanggar Sangrilla, gw banyak mendapat pelajaran berbagai
macam kesenian. Dan
salah satu yang gw pelajari
yaitu bermain piano. Lagu pertama yang gw pelajari saat itu
adalah ”Obladi Oblada." Pada saat gw mulai lancar memainkan
lagu ini, guru gw menyuruh gw ikutan semacam demo musik dari
anak-anak sanggar pada hari minggu yang akan dihadiri juga oleh para
orang-orang tua murid. Tetapi karena gw merasa kurang menguasai dan
juga kurang percaya diri, gw tidak menghadiri demo musik tersebut tanpa
ada pemberitahuan ke guru gw. Gw masih inget kok, guru gw sampai
menelepon ke rumah, tetapi gw menghindar gak mau menjawab, dengan
alasan lagi pergi. Lucu juga kalau inget lagi, gw juga bingung kenapa
gw sampai segitunya menghindar. Pada akhirnya gw sedikit traumatis
pada lagu ini, karena selalu mengingatkan gw pada keadaan itu. Dan
yang lucunya pada awalnya gw gak mengetahui bahwa The Beatles yang
menyanyikan lagu tersebut. Kalau gak salah gw baru mengetahui bahwa
The Beatleslah yang membawakan lagu ini saat gw baru masuk SMA.










  1. Cinta – Vina
    Panduwinata



Vina
Panduwinata adalah penyanyi wanita Indonesia favorit nyokap. Jadi
dari kecil, gw terbiasa mendengar lagu-lagu Vina berkumandang di
rumah gw. Dan diantara lagu-lagu hits dari Vina, lagu "Cinta" yang
paling berkesan. Lagu ini mempunyai progresi yang bagus, melodinya
juga sangat kuat. Aransemennya juga sedikit mengadopsi musik-musik
France Pop dengan dihiasi nada-nada minor ditambah sayup-sayup bunyi
akordeon. Gw memberi kredit yang tinggi terhadap pengarang lagu ini
yaitu Chrisye dan Adjie Soetama. Gw sampai saat ini mengagumi
pengarang-pengarang lagu indonesia era 80an seperti Adjie Soetama,
Candra Darusman, Dian
Pramana Putra dll Karena ditangan mereka musik pop Indonesia mengalami
masa kejayaannya, banyak tercipta lagu-lagu pop berkualitas
yang masih bisa dinikmati sampai sekarang. Dan setelah mereka sudah
tidak produktif lagi, mereka digantikan dengan rombongan Obie Mesakh
dkk yang membawa musik pop Indonesia menuju kehancuran lewat
pop’cengeng’ ala mereka.




  1. Bohong
    – K3S



Lagu
ini mempunyai lirik yang jenaka. Penuturannya sangat lugas, apa
adanya. Ini salah satu karya terbaik dari Dian Pramana Putra dan
Deddy Dhukun. Gw mengenal lagu ini saat masih menonton TVRI. Dulu
setiap hari minggu, ada acara musik yang namanya Album Minggu Kita.
Dan karena menonton acara itu untuk pertama kalinya gw melihat dan mendengar lagu ini. Gw inget
banget, Deddy Dhukun dengan setelan rambut basah dan dikuncir yang
bertahan sampai saat ini, memakai baju gombrong, bawahnya diikat
dengan warna warna shocking, seperti pink terang. Dan Dian Pramana Putra
juga memakai baju tipe sama dengan warna yang berbeda. Pokoknya 80an
akhir banget deh, jaman kemerosotan fashion dunia.
Semakin
norak semakin keren kali ya?hehehe…


bersambung...







Let It Die

Rating:★★★★
Category:Music
Genre: Folk
Artist:Feist
Perkenalan gw dengan suara Leslie Feist atau yang lebih dikenal dengan nama Feist, terjadi saat gw mendengarkan lagu “The Build Up milik Kings of Convenience. Di bagian coda lagunya ada suara seorang wanita yang begitu menarik perhatian gw. Suaranya terdengar unik, sexy, penuh muatan emosi yang akan membuat kita terbuai dengan indah. Sesaat itu gw langsung cari tahu, siapa additional vocals di lagu tersebut. Akhirnya gw mengetahui namanya, dia berasal dari Kanada dan dia pernah juga membantu band asal Kanada, Broken Social Scene dan gw juga mengetahui dia baru mengeluarkan debut solo album. Dan tanpa pikir panjang, gw mencari albumnya. Dan sekarang gw ingin membagi sedikit pengalaman gw memasuki dunia seorang wanita bernama Feist lewat album debutnya, Let It Die.

Pada album ini, Feist seperti membagi 2 bagian besar. Yaitu lagu-lagu original dan lagu-lagu cover version. Kalau biasanya seorang artis hanya memuat satu atau dua lagu cover version, tetapi Feist tidak melakukan hal itu, Karena disini dia menyanyikan lagu-lagu cover dari berbagai genre dan artis, mulai dari Ron Sexsmith (“Secret Heart”), Françoise Hardy (“L'amount ne dure pas toujours”), Blossom Dearie (“Now At Last”) sampai Bee Gees (“Inside and Out”). Dan diantara lagu-lagu cover versionnya tersebut, gw paling suka dengan “Inside and Out”nya Bee Gees. Walau lagunya masih terdengar sangat “Bee Gees”, tetapi lagu ini terasa menyegarkan dan menyenangkan ditambah dengan bebunyian ala disko 70an saat referennya. Lagu-lagu originalnya pun tidak kalah bagusnya. Diawali dengan “GateKeeper” sebuah lagu yang singkat tetapi padat. Suara Feist begitu dominan ditengah suara gitar akustik, langsung menghipnotis diri kita ke dalam dunianya. “Mushaboom” sebuah lagu dengan nuansa ceria dan kaya akan instrument dan aransemen yang unik. “Let It Die” terasa begitu tenang namun emosional.

Lagu-lagu pada album ini, cocok sekali didengarkan ditengah kemacetan Jakarta, saat matahari pun beranjak tenggelam. Suara Feist akan membuat kita lupa sejenak akan kepenatan kegiatan kita sebelumnya, dan selanjutnya kita hanya ingin sampai di rumah dan tidur masih dengan iringan suara dari Feist yang begitu menghanyutkan.

Monday, July 11, 2005

lagu itu hidupmu

kmrn lagi iseng-iseng nulis bulletin board di friendster, gw paling suka nih kalo disuruh ngisi beginian, hehe...

NYUPIR MOBIL DI JALAN TOL:
satie by endorphin

NONGKRONG DI PINGGIR PANTAI:
jazz mediterrance by henri salvador

LAGI CURHAT:
also ran by blueboy

BROWSING INTERNET:
such great heights by postal service

MANDI PAGI:
the face I love by astrud gilberto

DI TENGAH KEMACETAN JALAN:
one evening by leslie feist

PENGANTAR TIDUR:
november by azure ray

OLAHRAGA/FITNESS:
im to sexy by right said fred :p

BACA BUKU:
im old fashioned by john coltrane

BELANJA DI SUPERMARKET:
the supermarket i am in by goodnight electric

BERDUA SAMA PASANGAN:
stop, look, listen (to your heart) by marvin gaye
and diana ross

PERJALANAN PULANG DARI KERJAAN YANG
MELELAHKAN:
northern sky by nick drake

MENGGELAR PESTA KECIL DI RUMAH:
too young by phoenix

MELAMAR/DILAMAR PASANGAN:
this guy in love with you by burt bacharach

MENCARI PARKIRAN DI CITOS MALAM MINGGU:
(this is) the dream of evan and chan by dntel

NAIK BIS/KERETA KE LUAR KOTA:
be strong now by james iha

MAKAN MALAM ROMANTIS DENGAN
PASANGAN:
the waltz by siljie nergaard

MAKAN MALAM DENGAN (CALON) MERTUA:
why do you love me by koes plus

JALAN2 DI LEGIAN BALI:
samalona by imanez

DIPIJAT/METODE RELAKSASI LAINNYA:
walkin after midnight by oatsy cline

LEMBUR SENDIRIAN DI TEMPAT KERJA:
step into my office baby by belle and sebastian

BERGADANG DI RUMAH:
they by jem

PATAH HATI:
bus by radio dept

KANGEN DENGAN SESEORANG:
wouldnt it be nice by the beach boys

JATUH CINTA:
la vie en rose by louis armstrong

STRESS:
run, run, run by the velvet underground

MENGUNDANG BOS MAKAN MALAM DI
RUMAH:
here, there and everywhere by the beatles

BERES2 KAMAR/RUMAH:
misread by kings of convenience

MENCUCI BAJU/MOBIL:
girl by beck

LARI PAGI:
best ballroom by spearmint

PRESENTASI:
springthe four seasons (allegro) by vivaldi

MEDITASI:
people eating fruit by manitoba

RESEPSI PERNIKAHAN:
weve only just begun by the carpenters

BERADA DI TEMPAT ASING:
apakah aku berada di mars atau mereka mengundang
orang mars? by the upstairs

NAIK SEPEDA DI PEGUNUNGAN:
new slang by the shins

MENGKHAYAL:
ce matin-la by air