Wednesday, June 27, 2007

pleh..pleh..pleh

perjalanan yang melelahkan, banyak cobaannya, sekarang-sekarang ini hampir setiap hari rasanya ada saja kabar yang gak enak, bikin pusing, biaya terus membengkak, tapi untungnya semua dilakukan dengan penuh cinta. haha..

Monday, June 18, 2007

Back to Black

Rating:★★★★
Category:Music
Genre: Other
Artist:Amy Winehouse
Jika Amy Winehouse menjadi peserta American Idol musim lalu, kemungkinan besar ia akan menjadi pemenang. Ia akan unggul di atas beatboxnya Blake Lewis dan juga di atas kerendahan hati Melinda Dolittle. Sosok seperti Amy inilah yang dicari oleh Randy, Paula dan Simon. Ia bisa bernyanyi, mempunyai faktor bintang dan memiliki attitude.

Karena attitudenya ini juga, ia sering menghiasi berbagai tabloid di Inggris. Mulai dari kejadian membentak Bono di Q Awards, isu anorexia yang diidapnya hingga ketergantungannya terhadap alkohol. Ia lalu menceritakan berbagai kisah hidupnya dengan gamblang di album keduanya,Back to Black, yang penuh dengan jejak-jejak soul dari The Supremes, The Shangri-Las dan juga The Ronettes.

Untuk sebuah album yang dimulai dengan judul “Rehab” dan diakhiri dengan judul “Addicted”, Amy Winehouse sepertinya memang mempunyai banyak masalah dalam kehidupannya. Dalam “Rehab”, Amy bercerita mengenai keengganannya untuk masuk panti rehabilitasi dan lebih menyukai untuk mendengarkan Ray Charles di rumah. Sedangkan pada “Addicted”, ia memaparkan ketidaksukaannya untuk berbagi ganja dengan orang lain. Semua itu ditulis dengan kebrutalan dan kelugasannya yang membuat sosok dirinya yang kontroversial menjadi semakin bersinar.

Satu hal yang membuat album ini lebih istimewa yaitu keberhasilannya dalam meremajakan semua elemen musik yang ada di masa keemasan girl groups era tahun 50an sampai 60an. Saat mendengar “Me and Mr. Jones” saya sempat berpikir lagu ini mungkin adalah lagu hit Motown yang terlupakan dari penghujung tahun 50an, sampai anggapan itu terpatahkan disaat Amy berucap “what kind of fuckery is this?/ You made me miss the Slick Rick gig"

Sementara itu “Back to Black” seperti sebuah penghormatan terhadap produser Phil Spector, dengan echoey bass drum, rhythmic piano, chimes, orkestra yang megah dan suara backing vokal yang rapat. Salah satu lagu favorit saya dalam album ini, “Love is Losing Game” adalah sebuah soul ballads yang mengagumkan yang akan membuat Diana Ross berpikir untuk kembali membuat album soul.

Album ini menjadikan Amy Winehouse, di usianya yang belum genap dua puluh lima tahun terdengar seperti seorang penyanyi soul kawakan yang telah berkarir selama puluhan tahun. Lupakan segala kisah kontroversialnya, penulisan ulang dari karya-karya Motown di abad kedua puluh satu, tidak pernah secermat ini.

Wednesday, June 6, 2007

Memory Almost Full

Rating:★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Paul McCartney
Untuk musisi kawakan sekelas Paul McCartney kejayaan masa lalu adalah sebuah harta yang tidak akan pernah lekang untuk dikenang dan dicintai. Kecintaannya pada masa lalu telah dibuktikan pada album terdahulunya Chaos and Creation in the Backyard yang terdengar seperti sebuah kumpulan lagu-lagu balada milik The Beatles yang tidak pernah dirilis. Kini McCartney sekali lagi membuktikan betapa ia sungguh-sungguh mencintai masa lalunya bahkan di masa saat ia telah berpisah dengan John Lennon, pasangan jiwanya. Album Memory Almost Full ini akan membawa kita kembali ke periode karir solonya setelah bubarnya The Beatles.

Lagu-lagu seperti “See Your Sunshine”, “Ever Present Past” dan juga “Vintage Clothes” meniupkan nafas soft rock dari periode Wings. Sebuah periode dimana McCartney berusaha keras untuk menunjukkan sisi lain dari dirinya yang lebih garang dan kompleks. Periode ini sebenarnya merupakan puncak dari segala kreativitas McCartney dimana ia seakan-akan ingin membuktikan pada dunia bahwa ia bisa berdiri sendiri.

Salah satu track terbaik dalam album ini, “Mister Bellamy” mempunyai kelas yang sama dengan lagu “Unckle Albert” dari album Ram. Sebuah lagu yang memperlihatkan sisi eksperimental McCartney yang selama ini kurang dikenal. Eksperimen seperti ini lalu dilanjutkan dengan power ballads “House of Wax” yang digelayuti nuansa suram, didramatisir oleh suara halilintar serta dengan vokal McCartney yang penuh echo. Namun entah mengapa lagu ini malah mengingatkan saya dengan tipikal lagu dari Ozzy Osborne.

Tidak cukup sampai disitu, “Only Mama Knows” lalu menohok tajam dengan distorsi kental yang membawa ingatan kita kepada lagunya terdahulu “Jet” dari album Band on the Run. Masih dengan balutan rock yang tajam, “Nod Your Head” akan mengguncang para penggemar lagu balada dari McCartney, termasuk saya.

Kekuatan rock yang begitu menggema dalam kedua lagu tadi sebenarnya tidak terlalu mengagetkan. Mengingat McCartneylah yang menciptakan “Helter Skelter” – sebuah lagu terkencang dari The Beatles yang sering disebut juga sebagai salah satu lagu heavy metal pertama yang pernah direkam. Tetapi bagi saya, kekuatan terbesar McCartney tetaplah pada balada-balada manis yang diciptakannya. Dan bukan pada lagu-lagu eksperimental dan lagu-lagu kencang yang banyak menghiasi album ini.

Setelah sebelumnya kita dibuai dengan keanggunan Chaos and Creation in the Backyard , maka album ini seperti membangunkan kita dari tempat tidur yang hangat dan nyaman.

Album ini adalah rilisan pertama dari label baru milik perusahaan kopi terkemuka, Starbucks. Tetapi yang pasti, album ini tidak akan menjadi teman yang baik untuk bersantai dan minum kopi di Starbucks.

Friday, June 1, 2007

Video terbaru dari Paul McCartney




Ini videoklip terbaru dari sir Paul McCartney yang berjudul Dance Tonight. Disutradarai oleh Michel Gondry, dibintangi oleh Natalie Portman. Sungguh perpaduan yang bagus.hehe..

Dance Tonight adalah singel pertama dari album terbaru Paul McCartney Memory Almost Full yang akan dirilis tanggal 4 Juni 2007.