Tuesday, September 29, 2009

Still Loving Youth Edisi Dua: Types Are Fun

Setelah tiga bulan berlalu, terbitan Still Loving Youth kini hadir dalam edisi keduanya. Dalam edisi ini, kami tampil dalam format, tema serta kolaborator yang berbeda dari edisi pertama kami.

Edisi kedua ini dibagi menjadi tiga bagian yang berkesinambungan yang masing-masing bagiannya terdiri dari beragam sajian yang kesemuanya bermuara pada tema besar kami kali ini yang bertajuk Types Are Fun.

Dalam edisi ini, kami mencoba untuk bermain-main dengan alfabet dan ilmu tipografi yang terkadang bagi para desainer sering diabaikan walaupun notabene tipografi adalah salah satu elemen desain yang tidak dapat dihindari. Terlebih bagi sebagian orang yang hidup di luar dunia desain, kata tipografi mungkin terdengar asing atau berat.


Karena itu kami mencoba untuk ‘memprovokasi’ banyak orang untuk lebih memperhatikan, mengenal untuk kemudian bisa mencintai dunia tipografi melalui beragam tulisan, foto maupun artikel-artikel ringan lainnya buah karya para kolaborator kami yang kali ini terdiri dari berbagai desainer, sekolah dan juga beragam komunitas seni dan pendidikan.

Pada sekolah - yang terdiri dari pra sekolah dan juga taman kanak-kanak - kami membiarkan para murid berkreasi dalam membuat ulang huruf-huruf karya para perancang huruf lokal. Kreasi anak-anak murid tersebut berbagai macam bentuknya. Mulai dari berkreasi dengan cat, manik-manik hingga rugos. Selain menampilkan kreasi anak-anak dalam mendeskontruksikan huruf yang telah ada, kami juga menyajikan beberapa tulisan yang masih berkaitan dengan dunia anak-anak khususnya dalam proses anak-anak mengenali bentuk huruf.

Sementara itu pada beberapa komunitas, kami meminta mereka untuk membuat susunan huruf kreasi mereka sendiri yang sesuai dengan apa yang menjadi ciri dari komunitas itu sendiri. Seperti pada komunitas rajut dan origami dari Tobucil, Bandung yang membuat susunan huruf dari rajutan benang-benang dan juga kertas-kertas origami. Sedangkan pada Brick Club Indonesia, mereka membuat miniatur kota berikut huruf-huruf yang tersebar di dalamnya yang kesemuanya dibuat dari mainan brick (Lego).

Selain berkreasi dalam membuat susunan huruf, pada bagian lain dari terbitan ini, kami meminta lima fotografer di lima kota yang berbeda di Indonesia untuk mendokumentasikan tipografi jalanan yang khas dan unik sekaligus yang dapat mencerminkan kondisi kota yang mereka tinggali dalam bentuk rangkaian essai foto.

Pada akhirnya, semua yang dilakukan oleh para kerabat kami yang berkontribusi pada terbitan Still Loving Youth edisi dua ini secara tidak langsung menjadikan huruf dan ilmu tipografi terasa mengasyikkan, ringan dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.

Dengan edisi ini kami pun tidak ragu untuk mendeklarasikan bahwa huruf dan tipografi mulai kini mempunyai arti lain: menyenangkan.


Still Loving Youth edisi dua: Types Are Fun. Dengan tiga bagian terpisah yang disatukan ke dalam satu box folder. Dicetak terbatas hanya 1000 eksemplar, dinomori oleh tulisan tangan.



Bisa didapatkan di toko buku terdekat di kota Anda mulai minggu ini.
untuk info lebih lanjut silahkan menulis surat elektronik ke alamat: info@scandalonline.com

Wednesday, September 9, 2009

Sneak Peak and Behind the Scene of Still Loving Youth Second Edition




Still Loving Youth second edition divided into three inter-connected parts, diverse features, together under our wider theme of TYPES ARE FUN.

Photobucket

We've tried to play with the aphabet and the art of typography which may sound foreign, complicated but unavoidable.

With this edition, we ‘provoke’ people to pay more attention, introduce, then fall in love with the world of typography trough writing, photos & light articles.

Thursday, September 3, 2009

Antara Rapat Kerja dan Gempa




Hari Rabu hingga Kamis kemarin, saya dan teman-teman satu divisi kantor di s.c.a.n.d.a.l mengadakan rapat kerja di Maribaya, Lembang. Karena agenda kerja selanjutnya sangat padat, raker ini terpaksa berlangsung singkat.

Cukup disayangkan juga sebenarnya kami hanya bisa mengadakan rapat kerja dalam waktu semalam. Pertama, agenda rapatnya juga lumayan padat. Kedua, tempat kami menginap di villa Bougenville ini suasananya sangat nyaman dengan areal yang luas yang tidak mungkin untuk bisa ditelusuri dan dinikmati hanya dalam waktu kurang dari dua hari saja.

Jadinya, waktu berjalan-jalan kami semua hanya tersedia ketika pertama kali tiba di villa ini. Kami baru sampai di villa sekitar pukul 3 sore. Setelah beres-beres, kami memutuskan untuk mengelilingi areal villa dengan jalan setapak dan rute yang rasanya cocok untuk rute perjalanan jurit malam acara kampus. hehe..

Di tengah perjalanan kami mengelilingi villa, terjadilah bencana gempa bumi 7, 3 skala richter yang menghebohkan. Saat itu kami semua sedang berada di dekat kolam ikan dan taman burung. Beberapa detik sebelum terjadi gempa, beberapa dari kami ada yang menyadari burung-burung dan ikan-ikan di kolam tampak gelisah. Burung-burung berkicau dengan keras dan ikan-ikan berlompatan ke satu arah. Jadi benar adanya sense hewan terhadap bencana jauh lebih peka dibandingkan manusia bahkan dengan Mama Lauren sekalipun. hehe..

Pada detik-detik kami menyadari terjadi gempa, kata pertama yang kami teriakkan selain kata gempa adalah: tweet! Ya, kami akui beberapa dari kami mempunyai adiksi terhadap twitter, termasuk saya. hehe...Namun sayangnya, ketika kejadian, tidak ada satupun dari kami yang berhasil mengakses twitter melalui hp masing-masing. Boro-boro mau online dari hp, menelepon saja susah saat itu.

Tidak berapa lama dari kejadian, kami langsung kembali ke cottage yang kami sewa masih dengan perasaan sedikit shock. Oh iya, di villa Bougenville ini terdiri dari beberapa cottage yang masing-masingnya mempunyai ukuran ruangan dan jumlah tempat tidur yang berbeda-beda. Karena kami hanya berenam, kami menyewa cottage yang paling kecil. Nama cottage kami Sissy. Semua cottagenya memang mempunyai nama yang berbeda-beda yang katanya semuanya diambil dari nama anak si pemilik villa.

Akhirnya setelah berbuka dan juga setelah sempat mengalami gempa susulan, rapat kerja s.c.a.n.d.al pun berlangsung sukses hingga subuh. Besok siangnya kami pulang ke Bandung dengan semangat kerja yang baru serta ikatan persaudaraan yang lebih kuat diantara kami berenam. haha (ini akibat efek tertimpa bencana bersama-sama dan juga efek saling mencurahkan isi hati sewaktu rapat kerja. xD )

Kini selain langsung mengerjakan edisi ketiga Still Loving Youth, kami juga tinggal menghitung hari untuk terbitnya Still Loving Youth edisi kedua yang rencananya akan mulai terbit minggu depan *colongan promo xD