Wednesday, October 31, 2007

Things Are Made to Last Forever

Weekend kemarin, kakak sepupu saya, mba Gia menikah. Ia menikah setelah beberapa bulan menjalin hubungan dengan pacarnya yang bernama mas Koko. Yang lucu, mas Koko itu sebenarnya masih mempunyai hubungan saudara. Ia adalah adik paling kecil dari suami tante saya – yang juga merupakan tante dari mba Gia. Sebelumnya mba Gia hanya mengenal mas Koko hanya sepintas lalu saja, sebatas bertemu di acara-acara keluarga, namun tidak pernah mengobrol panjang lebar.

Sampai pada suatu kesempatan disaat mba Gia sedang sakit dan disaat hubungan mba Gia dengan pacar terdahulunya yang telah terjalin sekian tahun baru saja berakhir, ia bertemu lagi dengan mas Koko yang kebetulan menjenguknya. Saat itu terjadi pembicaraan yang cukup panjang antara mereka berdua. Hingga terjadilah pertemuan-pertemuan berikutnya yang semakin mengakrabkan mereka. Lalu mereka berpacaran dan beberapa bulan kemudian, mereka berdua memutuskan untuk menikah.

Dan karena hari pernikahannya di akhir bulan, dan saya juga belum gajian, jadi saya memutuskan untuk membuatkan mix cd saja untuk hadiah pernikahan mba Gia. Murah, meriah dan gampang membuatnya. Hehe..

Mix cd ini saya beri judul : Things Are Made to Last Forever. Dengan harapan mudah-mudahan pernikahan ini bisa langgeng terus sampai mba Gia dan mas Koko menjadi kakek nenek, dan sampai maut memisahkan mereka. hehe..klise banget yah..

Ini adalah tracklistnya. 

1. Air on the G string by Johan Sebastian Bach

2. We’ve Only Just Begun by The Carpenters

3. This Will Be Our Year by The Zombies

4. Make it With You by Bread

5. Here, There and Everywhere by The Beatles

6. Loving You is The Right Thing To Do by Carly Simon

7. Loving You by Minnie Riperton

8. Betcha by Golly Wow by The Stylistics

9. Let’s Stay Together by Al Green

10. Grow Old With Me by John Lennon

11. This Girl in Love With You by Petula Clark

12. I Believe by Stevie Wonder

13. Till There Was You by Rod Stewart

14. Annie Song by John Denver

15. I’ll Be Your Mirror by The Velvet Underground

16. When Love is Young by Free Design

17. The Face I Love by Astrud Gilberto

18. For All We Know by The Carpenters

19. Devoted to You by The Everly Brothers

20. Someone Like You by Van Morrison

21. La Vi en Rose by Louis Armstrong

22. Forever by The Beach Boys

Monday, October 22, 2007

In Rainbows

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Other
Artist:Radiohead
Tanggal 10 Oktober 2007 adalah hari yang bersejarah untuk industri musik, disaat Radiohead merilis album ketujuhnya yang bertajuk In Rainbows secara digital dan semua orang dibebaskan untuk membayar berapapun yang mereka mau – bahkan bisa dengan cuma-cuma - untuk mengunduh album ini. Merilis album secara digital memang bukan Radiohead yang pertama melakukannya. Namun yang membuat hari itu bersejarah adalah dimana banyak orang di dunia pada hari dan waktu yang sama mendengarkan secara serempak album ini, kemudian saat itu juga menuliskan pendapatnya masing-masing di berbagai blog dan webzine musik lalu menghasilkan sebuah diskusi komunal. Rasanya kita tidak lagi perlu membaca Pitchfork, All Music Guide dan berbagai publikasi elite lainnya yang terpercaya untuk menilai album ini bagus atau tidak.

Dan kini, setelah mendengarkan album ini berulang-ulang saya mulai merasa bersalah karena mendapatkannya dengan gratis. Album ini semakin menunjukkan kelas Radiohead sesungguhnya yang tidak akan bisa dicapai oleh berbagai band pengekornya. Dalam album ini mereka tidak membuat musik yang semakin rumit (atau dirumit-rumitkan seperti yang banyak dilakukan oleh band pengekornya), namun dengan komposisi yang paling sederhana pun, musik mereka sudah terdengar kompleks. Tentunya tanpa harus menjadi pretensius.

Setelah perjalanan panjang musikal mereka yang begitu berwarna dan penuh dengan gejolak, tampaknya saat ini adalah waktu tepat bagi mereka untuk beristirahat. Seperti seorang pengembara tua yang telah banyak makan asam garam yang pada akhirnya pulang ke rumahnya dengan damai. Ada kenyamanan dan rasa yang begitu relaks yang terpancar dari Thom Yorke dan kawan-kawan dalam album ini.

Seperti pada track “Nude” yang merupakan favorit saya pribadi. Sebuah track downtempo yang hommy dan begitu hangat, dengan balutan seksi gesek yang megah dan agung membawa kenyamanan tersendiri saat mendengarnya. Bagian paling mengagumkan di lagu ini, pada bagian outro disaat saya mengira lagu ini akan berakhir, tiba-tiba terjadi sebuah overtune yang singkat dengan pengawalan suara falsetto Thom Yorke yang kian meninggi yang kesemuanya seakan-akan membawa saya yang tadinya sedang terbang rendah di udara secara sekejap melesat jauh ke luar angkasa dan meninggalkan saya mengambang sendiri di kehampaan udara dengan gravitasi nol.

Kenyamanan yang disajikan oleh Radiohead tidak hanya di lagu-lagu bertempo pelan, bahkan untuk lagu “Bodysnatchers” yang merupakan track yang paling keras dan cepat dalam album ini, mereka tetap terdengar santai, tanpa harus meledak-ledak dan tidak membuat telinga pengang. Berbagai ramuan musik elektronika yang biasa mereka lakukan di album-album terakhir, kali ini disajikan dengan bumbu yang lebih sederhana namun tetap memikat dan legit untuk dikonsumsi semua orang tanpa harus mengernyitkan dahi masing-masing. Contohnya adalah track pembuka “15 Step”

Dalam album ini, saya juga mendapati Radiohead pada akhirnya tidak terdengar seutuhnya seperti Radiohead – seperti yang mereka biasa lakukan di album-album sebelumnya. Maksud saya disini, saat mendengar beberapa lagu dalam album ini, saya juga mendengar berbagai pengaruh dari musik dan artis lain di lagu-lagu tersebut. Seperti saat saya mendengar “Faust Arp”, saya merasakan nuansa kemuraman Nick Drake, terlebih saat mendengar alunan seksi gesek yang bergelayut murung di tengah petikan gitar akustik. Sedangkan di akhir lagu “Reckoner”, saya mendengar sedikit kemiripan dengan lagu “Sily Love Song” dari Paul McCartney era Wings. Dan di lagu “House of Cards” kurang lebih mirip dengan apa yang dilakukan oleh The Byrds di lagu “Going Back” Kemiripan-kemiripan ini menurut saya tidaklah buruk, malah hal ini membawa sebuah kesegaran bagi Radiohead yang selama ini seakan-akan terlalu sibuk berkutat dengan dirinya sendiri.

Seperti menemukan sebuah emas di ujung pelangi, album hebat ini diakhiri dengan sangat syahdu melalui “Videotape”, dengan alunan piano yang menjadi dasar dari berbagai rangkaian suara perkusi yang dinamis serta janggal, seraya Thom Yorke meninggalkan sebuah pesan perpisahan : “This is my way of saying goodbye / Because I can’t do it face to face.”

Sekarang saya jadi bertanya-tanya, apakah ini adalah benar-benar sebuah kalimat perpisahan dari Thom Yorke dan kawan-kawan? Setelah The Bend, OK Computer, dan Kid A, apa lagi yang kira-kira bisa diberikan Radiohead di album selanjutnya? Mungkin akan lebih bijak jika mereka membubarkan diri saja setelah album ini, agar nama mereka akan selalu dikenang dengan indah. Karena saya takut jika mereka terus memaksakan diri untuk selalu membuat album, mereka akan berakhir seperti kisah band-band veteran lainnya yang mencoba bertahan untuk terus eksis di industri musik sekarang ini dengan menjadi mayat hidup.

Wednesday, October 3, 2007

IF YOUR LIFE WAS A MOVIE WHAT WOULD THE SOUNDTRACK BE

Lagi-lagi saya dapat dari postingan Eric

Ini adalah peraturan permainannya :

1. Open your library (iTunes, Winamp, Media Player, iPod, etc)
2. Put it on shuffle
3. Press play
4. For every question, type the song that's playing
5. When you go to a new question, press the next button
6. Don't lie and try to pretend you're cool...just type it in man!

Setelah memasukkan semua folder mp3 yang ada di komputer saya serta menekan tombol shuffle, ini adalah hasilnya :

1.Opening Credits: Jazz Music by De Phazz

2. Waking Up: Wave by Sebastiao Topajos

3. First Day At School: Murray by Pete Yorn

4. Falling In Love: Edie Is a Sweet Candy by 5,6,7,8s

5. "The Relationship": Dave’Sova by Matt Bianco

6. Fight Song: Untuk Bintang by Coklat

7. Breaking Up: Secret Admirer by Mocca

8. Prom: Wild Horses by The Sundays

9. Life: (I Wanna Take) Forever Tonight by Peter Cetera & Crystal

10. Mental Breakdown: (I Love You) For Sentimental Reason by Sam Cooke

11. Driving: Melt by Siouxsie and The Banshees

12. Flashback: Fareway Voice by Katie Melua

13. Getting Back Together: Dosa by Koil

14. Wedding: Leaving by The Rosaries

15. Birth of Child: Letter Never Sent by Trembling Blue Stars

16. Final Battle: Ballerina by Van Morrison

17. Death Scene: Foggy Nation by The Velvet Underground

18. Funeral Song: Maxwell's Silver Hammer by The Beatles

19. End credits: Meet The Barmy Army Uptown by Primal Scream

Ternyata setelah dilihat lagi hasilnya kacau balau. Banyak banget lagu yang nggak pas. Lucu sih kalau dipikir-pikir, seperti dalam situasi Birth of Child, lagunya malah Letter Never Sent, nggak nyambung banget. haha..

Jadi saya memutuskan untuk mengulang lagi, namun kali ini saya sendiri yang menentukan dan mencocokkan setiap lagu dengan suasana yang tertera. Sebenarnya ini melanggar peraturan, tapi ya sudahlah. Mungkin saya saja yang terlalu niat.hehe..

1.Opening Credits: A Sunny Spring Day by 3 Berry Ice Cream

2. Waking Up: Rise and Shine by The Cardigans

3. First Day At School: Be Gentle With Me by The Boys Least Likely Too

4. Falling In Love: Till There Was You by The Beatles

5. "The Relationship": Don’t Worry Baby by The Beach Boys

6. Fight Song: It This the Best it Gets by Budapest

7. Breaking Up: Sweet Song by Blur

8. Prom: The Waltz by Silje Nergaard

9. Life: Life is About Learning by Ballads of the Cliche (unreleased)

10. Mental Breakdown: Everything Means Nothing to Me by Elliot Smith

11. Driving: Summer Day by Phoenix

12. Flashback: North Marine Drive by Ben Watt

13. Getting Back Together: God Only Knows by The Langley School Musical Project

14. Wedding: We've Only Just Begun by The Carpenters

15. Birth of Child: Naked as We Came by Iron and Wine

16. Final Battle: Rabbit in Your Headlights by Uncle

17. Death Scene: Goodbye by Kevin Shields

18. Funeral Song: A Wing and a Prayer by Mike Stern

19. End credits: Northern Sky by Nick Drake & Also Ran by Blueboy