Thursday, March 16, 2006

The Life Pursuit

Rating:★★★★
Category:Music
Genre: Pop
Artist:Belle and Sebastian
Kita hidup di jaman postmodern dimana semua hal dirasa telah dijelajahi, dan tidak ada lagi orisinalitas. Tidak ada lagi yang baru tetapi benar-benar baru. Yang ada hanyalah pengeksplorasian kembali terhadap masa lalu ke dalam suatu bentuk yang baru. Seperti yang dikatakan oleh salah satu filsuf Perancis, Jean Baudrilard bahwa “Apa yang tersisa kini adalah puing-puing. Apa yang dilakukan, adalah bermain dengan puing-puing tersebut” Sejarah mutakhir musik popular sekarang ini juga ditandai oleh suatu kecenderungan kearah perpaduan secara eksplisit dan terang-terangan terhadap berbagai macam genre musik secara langsung dan sadar. Hal itulah yang juga dilakukan oleh Belle and Sebastian pada studio album keenamnya yang berjudul : The Life Pursuit. Sebuah pengejaran terhadap musik-musik tua khususnya pada era 60an sampai 70an yang terkadang sangat riskan untuk diolah kembali. Karena banyak yang malah terjebak ke dalam suatu pengulangan dari apa yang pernah ada di era lampau dan berakhir menjadi impersonator. Tetapi dengan cerdasnya, B&S berhasil mengolah ‘puing-puing tersebut’ menjadi sebuah karya yang brilian dan menyegarkan tanpa harus terjebak dalam pengulangan tadi yang bisa mengaburkan identitas mereka.

Album The Life Pursuit sepertinya merupakan penyempurnaan dari album B&S sebelumnya, Dear Catastrophe Waitress yang juga bermain di wilayah yang sama, yaitu pengeksplorasian musik-musik tua. Jika pada Dear Catastrophe Waitress, mereka masih mencari format yang pasti dalam usahanya mengembangkan musikalitas mereka, di album The Life Pursuit, B&S telah berada dititik yang sangat nyaman. Mereka tahu pasti apa yang akan mereka lakukan dengan albumnya. Sehingga output yang dihasilkan sangat menyenangkan terlebih untuk didengarkan berulang ulang. Melalui arahan produser Tony Hoffer (yang telah sukses menangani Beck di album Midnite Vultures), membawa musik B&S ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Kita tidak akan lagi mendengar lagu seperti “Get Me Away From Me I’m Dying” atau “Is It Wicked Not To Care” yang terdengar sangat ringan dengan produksi yang simpel dan bernuansa akustik. Karena di album ini B&S terdengar lebih elektrik, lebih penuh dan kaya dalam setiap produksi lagunya.

"Act of the Apostle, Part One" merupakan sebuah pembuka yang cukup baik. Menyiratkan perubahan yang akan banyak dilakukan B&S di album ini. Serta membuat kita semakin penasaran dengan track-track selanjutnya. Walau lagu ini tidak begitu catchy dan bukan lagu sekali dengar. Singel pertama, “Funny Little Frog”, menurut gw juga bukan lagu sekali dengar. Tetapi pada lagu ini, sudah mulai terasa pengadopsian akan musik-musik tua dari berbagai idola mereka. Kali ini diwakilkan oleh sound gitar dari gitaris Stevie Jackson yang sangat Motown. Sound tersebut lebih dipertegas pada track selanjutnya “To Be Myself Completely” yang bisa membawa B&S kedalam jejeran musisi blue-eyed soul. Pengaruh dari musisi hitam tahun 70an tidak berakhir begitu saja, ada “Song for Sunshine” yang sangat groovy dengan sedikit nafas dari Sly and The Family Stone terutama pada intronya. Dan juga ada funky disco ala Donna Summer, “We Are the Sleepyheads” Gw suka sekali dengan pembagian layer backing vokal di lagu ini. Sangat menggairahkan. Dan sangat Studio 54. Kalau saja Parc masih dibuka, lagu ini bisa menjadi sebuah anthem dansa terbaru di setiap Senin malam.

Pengaruh dari salah satu idola mereka, T-Rex kembali terasa di album ini. Jika di album sebelumnya, ada track “Roy Walker”, pada album ini ada "White Collar Boy" yang masih berkutat pada irama boogie Glam Rock ala T-Rex. Single kedua pada album ini, “The Blues Are Still Blue” juga masih dalam pengaruh Marc Bolan. Vokal Stuart di lagu ini juga terdengar berbeda. Lebih berat dan sedikit kasar. Vokal Stuart Murdoch pada album ini memang begitu variatif. Sepertinya dia telah meninggalkan signature sound dari vokalnya terdahulu yang terkenal sangat plain dan jernih. Sedikit banyak, mungkin ini pengaruh dari produksi yang dihasilkan oleh Tony Hoffer. Contohnya pada "For the Price of a Cup of Tea", yang juga masih terasa pengaruh kuat dari musik soul, Stuart mengadopsi gaya falsetto Barry Gibb dari Bee Gees. Vokalnya juga terdengar lebih bereverb. Gw sendiri lebih menyukai sound vokal Stuart di album-album lamanya. Terasa lebih bersahaja. Entah mengapa.

Walaupun di album ini B&S banyak mengeksplorasi musik-musik tua, tetapi ada beberapa lagu yang masih terdengar seperti lagu-lagu B&S di album-album sebelumnya. Contohnya seperti “ Dress Up In You” atau juga “Another Sunny Day”. Walau begitu, kedua lagu tersebut masih terasa menyegarkan, terutama karena pengaruh dari sound mereka yang begitu berbeda di album ini. Album hebat ini ditutup dengan sangat indah oleh “Mornington Crescent”. Sebuah lagu down tempo yang bernuansa country folk yang sangat Amerika yang sangat berhasil diadaptasi oleh Stuart Murdoch dkk yang notabene mempunyai roots Inggris yang kuat. Stevie Jackson sekali lagi juga melakukan tugasnya dengan sangat baik. Melalui sound gitarnya yang mengantarkan lagu ini ke arah country.

Secara keseluruhan, The Life Pursuit menyajikan berbagai influence masing-masing personil B&S dari berbagai genre musik yang ada. Dan dengan kejeniusan mereka, semua influence tersebut dilebur menjadi satu. Dibawah satu nama : pop. Tentunya pop ala B&S. Tanpa menghilangkan ciri musik mereka yang sudah sangat melekat. The Life Pursuit telah menjadi ajang pembuktian bagi B&S bahwa musik mereka tidak hanya berkutat dengan apa yang dinamakan twee, chamber music atau indie pop. Musik pop yang mereka hasilkan sekarang telah jauh bergerak lebih luas lagi. Menjangkau dari mulai RnB, soul, disco bahkan country. The Life Pursuit memang bukan album terbaik mereka. Tetapi album ini merupakan sebuah pencerahan bagi mereka dan juga bagi kita semua yang mendengarnya.

2 comments:

  1. Betul. Not their best. I still miss Get Me Away From Here I'm Dying. Dan, Belle and Sebastian lebih baik ada di titik itu. Hehee...

    ReplyDelete
  2. hmmm, dear catastrophe definetely better than this (i think), wont get more of tigermilk and sinister-esque era anymore, but not too bad, really, and isobel campbell is something that i miss for sure

    ReplyDelete