Rating: | ★★ |
Category: | Music |
Genre: | Alternative Rock |
Artist: | The Killers |
Karena itulah melalui album kedua mereka yang bertajuk Sam’s Town, The Killers berusaha semaksimal mungkin untuk merubah citra mereka di masa lalu. Album ini memuat 13 lagu yang lebih suram, lebih kotor dan tentunya lebih ‘Amerika’ dibandingkan lagu-lagu mereka dalam album debutnya yang memang terdengar seperti band dari dataran Eropa. Seiring dengan itu, vokalis Brandon Flowers juga menghapus eyeliner di sekitar matanya dan tidak lupa untuk menanggalkan segala atribut kedandyannya dan menggantinya dengan setelan rapi ala jaman wild west yang disempurnakan dengan bulu-bulu halus - lambang kejantanan pria - yang sengaja dibiarkan tumbuh di sekitar wajah manisnya.
Album ini memang menampilkan perubahan yang cukup signifikan bila dibandingkan album debut Hot Fuss. Tetapi perubahan tersebut terasa dipaksakan dan juga kurang matang. Banyak lagu dalam album ini terdengar seperti lagu-lagu yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kuota album saja atau memang sengaja dibuat hanya untuk mengikuti perubahan citra visual dari para personil The Killers.
Singel pertama “When You Were Young” memang sangat tepat untuk menunjukkan bahwa The Killers telah meninggalkan segala kegemerlapannya untuk menuju ke sebuah pinggiran kota yang kumuh di dekat hamparan padang pasir yang kering dan panas. Namun lagu-lagu lainnya, seperti “Bling (confessions of a king)”, “This River is Wild” dan juga “Uncle Johnny” terdengar seperti perpanjangan saja dari singel “When You Were Young”. Mereka masih mengambil formula yang sama, tidak ada kejutan yang berarti dan membuat lagu-lagu tersebut menjadi membosankan untuk didengar. Untungnya masih ada lagu “Bones” yang cukup menyegarkan. Dengan tambahan brass section dan reffren yang cukup catchy membuat lagu ini seperti oase ditengah padang pasir yang kering.
Selain rasa bosan, saya juga merasa lelah saat mendengarkan album ini. Bisa jadi dikarenakan oleh usaha mereka untuk berubah yang terdengar ngoyo dan akibatnya baru sampai pada pertengahan album, mereka sudah terdengar ngos-ngosan. Atau mungkin saya lelah karena terus-terusan mendengar vibra Brandon Flowers yang semakin kesini semakin mirip dengan Meat Loaf. Vokalnya juga sering tidak selaras dengan musik. Jika Brandon Flowers tidak menciptakan lagu dan juga tidak mempunyai penampilan fisik yang menjual, mungkin dia sudah dipecat dari dahulu kala oleh teman-teman satu bandnya. Dalam album ini, nafsu The Killers untuk berubah memang sangat besar namun sayang tenaga mereka kurang.
wah, cukup tegas reviewnya dim. haha. gue baru denger 3 track awal dr album ini, itu juga di mobil temen gue, sambil gue kelelahan abis lembur. menurut gue lumayan menyegarkan, yang kalo gue liat polanya mau nyambungin dari masa "All These Things That I've Done" mereka. yah, dengan dandanan yang elo sebutin itu dim, haha ;D
ReplyDeletetapi emang harus gue dengerin penuh dulu sih. siapa tau gue juga lelah dengerinnya. huhu. anyway, Bones emang diset buat jadi single kedua mereka.
iya bener jg yah album ini kyk ngikutin pola "all these things that i've done"..videonya kl gak salah udh cowboy2 gitu kan?
ReplyDeletekelelahan utama sih disebabkan oleh vokal brandon..entah kenapa kurang sreg aja..sama kyk dengerin suara beyonce di singelnya yg baru..itu jg capek dengernya...hehe
dimas beli cd mulu nih! huhuhu
ReplyDeletehqhahahhah...bener banget nih...
ReplyDeleteah gak juga dit..skg format digital sangat membantu utk preview sebuah album.kl bagus beli..kl gak kyk the killers ini ya gak usah...beli cd hrs milih2 skg, blm punya penghasilan sendiri soalnya..huhu
ReplyDeletesaya pun.
ReplyDelete..sangat disayangkan.. tapi saya pun :p
ReplyDeleteyep, udah main koboi2an dia. tapi maskaranya masih ada ya waktu itu.
ReplyDeletegue sih betah2 aja dengerin suaranya brandon. tapi kalo beyonce gue juga gak tahan kalo kebanyakan, terlalu meliuk... hehehe...
masih belum sempet nih dengernya, lagiu konsen dengerin solonya cerys matthews (ex-catatonia).
sukurin! the killers gembel! gua baca di mana gitu mereka katanya sok bruce springsteen. sok maskulin. cih!
ReplyDeleteiya iya iya.
ReplyDeletetapi apapun yang terjadi dan meskipun album itu cukup mengecewakan dan membosankan, gua tetap suka when you were young.
apalagi pas dibawain live di vma.
hidup! haha.
hehehe...mau mencoba lebih amerika juga pir..mereka pengen lebih 'born in usa' spt springsteen..hehe
ReplyDeletekebayang sih kl lagu itu dimaenin live..pasti seru..tp vokalnya brandon masih fals gak?hehe
ReplyDeleterasanya tidak.
ReplyDeleteatau mungkin ga notice karena overall performance nya yang breath taking.
hihi berlebihan.
Eh, dengerin When You Were Young disambung sama intronya deh. Buat gue itu keren.
ReplyDeletesetuju lix, setuju.
ReplyDelete"We hope you enjoy your stay..." Itu kalimat yang keren.
ReplyDelete