Sedikit napak tilas dari tahun 2006..Inilah album-album rilisan tahun 2006 yang saya dengar. Anyway..Selamat tahun baru 2007 :)
The Best of the
Best:
- Love by The Beatles : Sir George Martin dibantu oleh anaknya,Giles, bekerja bersama di
balik meja mixer. Mengolah kembali master rekaman The Beatles dari Abbey
Road Studio dengan teknologi digital untuk menciptakan musik The Beatles
yang belum pernah kita dengar sebelumnya. Melalui tangan dingin Sir George
Martin, lagu-lagu lama tersebut seperti mendapatkan baju baru yang cantik.
Aransemen baru yang dibuat George Martin, sangat menyegarkan untuk didengar,
walau mungkin sebelumnya kita telah mendengar aransemen asli dari
lagu-lagu di album ini berjuta-juta kali. Kita pun mengetahui siapa
anggota The Beatles yang kelima. Dan kita bersyukur pada akhirnya ia
merilis sebuah album. - The Life Pursuit by Belle
and Sebastian : Sebuah pengejaran yang obsesif oleh
Belle and Sebastian terhadap musik-musik tua dari era 60an-70an.
Musik-musik tua tersebut mereka olah kembali dengan sangat cerdas tentunya
masih dengan bumbu-bumbu ala Belle and Sebastian sehingga identitas musik mereka
sendiri juga tidak hilang. Inilah titik tertinggi dari kreatifitas Belle
and Sebastian. - FutureSex/LoveSounds by
Justin Timberlake : Album ini membuat saya tidak
lagi menjadikan Justin Timberlake sebagai salah satu guilty pleasure.
Sebuah album yang sama sekali tidak akan saya duga bisa dihasilkan oleh
seorang mantan personil dari sebuah boy band. Album ini sarat akan bebunyian synth yang dipadukan oleh
groove drum yang nakal yang dihasilkan oleh salah seorang produser
termahal tahun 2006 bernama Timbaland. Memang sudah waktunya bagi Michael
Jackson untuk memberikan singgasananya kepada Justin Timberlake. - Modern Times by Bob
Dylan : Sang kakek berusia 65 tahun ini, kembali
memainkan gitar akustiknya untuk kemudian bernyanyi dengan liriknya yang
tajam serta dengan musiknya yang sangat Amerika, yang sarat akan nafas folk,
blues dan country. Album ini juga menampilkan lagu-lagu balada paling manis
yang mungkin belum pernah diciptakan oleh Bob Dylan sebelumnya. Lagi-lagi
Bob Dylan menorehkan sebuah album masterpiece di dunia musik modern
sekarang ini. - Begin to Hope by Regina
Spector : Lupakan Tori Amos dan Fiona Apple
sekarang juga. Beri jalan untuk wanita muda penuh bakat ini yang berhasil
memadukan antara Bjork, Patti Smith, Gershwin, Chopin, fifties doo-wop dan
punk oleh visinya sendiri. Dengan suaranya yang ekspresif serta melalui jemari
lincahnya yang bermain di atas tuts piano, menghasilkan sebuah album yang
menakjubkan. - Alright Still by Lily
Allen : Seorang remaja berusia 21 tahun bisa membuat
2 juta orang untuk bertandang ke halaman pribadinya di MySpace tentunya
untuk mendengarkan musik sunshine-friendly reggae pop yang ia tawarkan.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat nama Lily Allen dikenal dan
juga dicintai orang banyak. Album ini memang sangat ramah di telinga
sekaligus mempunyai atmosfir yang sangat menyenangkan. - Corrine Bailey Rae by Corrine
Bailey Rae :
Jika Eryka Badu mengajak Norah Jones untuk bersantai dengan segelas wine
di meja, lalu tidak berapa lama Billie Holiday pun datang dan mengundang keduanya untuk bersantap
malam di rumahnya, mungkin album inilah hasilnya. Sebuah album yang
soulful dan elegan. - The Greatest by Cat Power : Chan Marshall alias
Cat Power pergi ke Memphis,untuk merekam albumnya bersama para arsitek dari
musik northern soul, menghasilkan sebuah masterpiece yang akan membuat Al
Green tertarik untuk mengajaknya berduet suatu saat nanti.
Very Good :
- Writer’s Block by Peter, Bjorn and John : God bless Sweden! Satu lagi band
dari Swedia yang menampilkan musik yang begitu mudah untuk dicintai. Terasa
manis namun tidak menjadikan musik mereka sebagai twee pop. Mungkin karena
eksekusi yang mereka lakukan dipenuhi oleh aransemen yang sangat enerjik. Dihiasi
oleh distorsi ala Jesus and Mary Chain serta perkusi ala Happy Mondays
serta sedikit aroma dari Velvet Underground. - Pet Grief by Radio Dept
: Album kedua dari salah satu pengusung musik shoegaze
generasi terbaru ini seperti sebuah album yang tidak pernah dibuat oleh
Pet Shop Boys dan seperti sebuah album yang kita harapkan akan dibuat oleh
My Bloody Valentine setelah album Loveless. Album ini menampilkan mood
yang lebih gelap, lebih dramatis dan juga lebih indah dari album pertama
mereka - Let’s Get Out of This
Country by Camera Obscura : Camera Obscura datang
kembali dengan musik twee pop yang menyenangkan ala mereka yang kali ini
disajikan dengan sound yang lebih kaya dan megah. - Subtitulo by Josh Rouse
: Keputusan Josh Rouse untuk pindah dari Amerika
dan menetap di Spanyol memang
pilihan yang tepat. Buktinya adalah sebuah album yang sarat akan nuansa
romantis yang dihasilkan dari tepi pantai laut Mediterania. - Brightblack Morning Light by Brightblack Morning Light : Album debut yang sangat menarik
karena menampilkan perpaduan blues dan pyschedelic dalam suatu bentuk baru
yang unik. Warna itulah yang sangat dominan menghiasi lagu-lagu dalam
album ini. Siapkan mood yang tepat untuk mendengar musik mereka yang
membius, gelap, kotor dan mengawang-awang. - Once Again by John
Legend : Sekali lagi John Legend membuktikan
bahwa ia bisa membuat album bagus lainnya, setelah album debutnya yang
memenangkan Grammy sangat sukses di pasaran. Kali ini ia membawa kita kembali
pada romatisme era Motown yang diperkuat oleh nafas modern soul rnb yang telah
melekat kuat di dirinya. Mendengar suaranya seperti mengingatkan saya akan
kehangatan suara Bill Withers yang bercampur dengan kehalusan suara dari
Donny Hathaway. - Eye to The Telescope by KT
Tunstall : Album ini sebenarnya dirilis di Inggris
pada akhir tahun 2005, tetapi di Amerika sendiri baru dirilis pada tahun
2006. Sebuah album debut yang sangat menjanjikan dari seorang
singer/songwriter penuh bakat. Karena talentanya tersebut, membuat ia –
terlebih saat bernyanyi dengan memainkan gitarnya sendiri - tampak jauh lebih seksi dibandingkan
wanita dengan pakaian minim dan belahan dada yang rendah. - Cast Away The Clouds by
Rose Melberg : Mantan vokalis The Softies ini
kembali dengan album keduanya. Dengan muatan musik folk yang cukup kental
yang dipadukan dengan suara lirihnya, menghasilkan sebuah album yang
cantik nan anggun. - It’s Never Been Like That by Phoenix : Band french pop paling hip di Perancis
kembali dengan album ketiga mereka dengan sound yang jauh lebih segar,
seiring suara synth diminimalkan yang membuat musik mereka terdengar lebih
ngerock. Album ini sepintas juga teredengar seperti album yang seharusnya
dibuat oleh The Strokes setelah kesuksesan album Is this It. - Welcome to Black Parade
by My Chemical Romance : Chemical Romance memang bukan
band emo yang biasa, yang tidak sekedar hanya berteriak di setiap lagu,
menyanyikan lirik-lirik patah hati. Dalam hal musik, mereka jauh lebih
unggul dibandingkan rekan-rekan sepermainannya. Setiap lagu dalam album
ini mempunyai aransemen yang menarik sekaligus matang. Dengan berbagai
gaya yang disadur dari band-band senior idola mereka. - Son by Juanna Molina : Mendengarkan musik Juanna Molina seperti mendengar Laetitia Sadier
dari Stereolab yang tengah mengkover lagu-lagu dari Nick Drake. Sebuah
perpaduan yang indah dari musik elektronik dengan musik folk. Album ini
menyuguhkan detail-detail suara yang unik yang disusupi oleh suara akustik
gitar yang terus menggelitik. - Yours to Keep by Albert
Hammond Jr : Materi dalam album ini seperti
serangkaian lagu-lagu buangan yang tidak terpakai dalam album The Strokes,
namun pada kenyataannnya lagu-lagu ini sangat bagus. Bahkan lebih bagus
dibandingkan lagu-lagu dari album The Strokes yang terakhir Album ini membuktikan bahwa Albert
Hammond Jr juga patut diperhitungkan sebagai seorang pencipta lagu yang
tidak kalah hebat dibandingkan Julian Casablanca. - In My Own Words by Ne-Yo
: Sebuah album RnB yang konsisten yang dihasilkan
oleh seorang songwriter yang bosan dengan hanya bekerja di belakang layar.
Untungnya ia melakukan tugas barunya dengan sangat baik.
Good
- The Eraser by Thom Yorke
: Album ini memiliki hubungan darah yang cukup
kental dengan album Radiohead, Kid A. Maka dari itu album ini juga dikenal
dengan julukan Kid B. Tetapi mau sedahsyat apapun lagu-lagu dalam album
ini, sayangnya ini bukan kali pertama Thom Yorke bermain-main dengan
berbagai macam bebunyian ajaib dan struktur lagu yang aneh. Memang papatah
lama itu selalu benar, the first cut is the deepest. - Rabbit fur Coat by Jenny
Lewis and The Watson Twins : Salah satu ratu
indie rock yang juga turut meramaikan kebangkitan musik folk di masa
sekarang. Debut solo dari Jenny Lewis yang cukup berhasil karena sukses
meninggalkan bayang-bayang bandnya Rilo Kiley dalam albumnya ini. - Ballad of the Broken
Seas by Isobel Campbell & Mark Lanegan : Melalui
album ini, Isobel sudah semakin mantap untuk melangkah jauh ke depan,
meninggalkan bayang-bayang Belle and Sebastian yang telah cukup lama
melekat di dalam dirinya. Album ini menampilkan duet yang unik dari dua
penyanyi yang mempunyai karakter vokal yang sangat bertolak belakang. - Under the Iron Sea by Keane
: Sebuah refleksi dari suatu hubungan yang tengah
memburuk yang dialami anggota Keane. Karena itulah album ini terasa lebih
suram dan lebih dalam. Namun akibatnya, album ini tidak dipenuhi dengan
lagu-lagu yang ramah di telinga. - Continuum by John Mayer
: Inilah album John Mayer paling soulful yang
dihasilkan oleh dirinya di usia yang juga semakin matang. Tiada lagi
tembang-tembang cinta yang akan membuat para wanita berjerit. Yang tersisa
hanyalah suara gitarnya yang terkadang menjerit dan menggarang yang seolah
seolah ingin memberi tahu kita, bahwa John Mayer bukanlah pria manis yang
kita kenal dahulu. - Ta-Dah by Scissor
Sisters : Album ini akan membawa para
pendengarnya kembali kepada kejayaan disko era studio 54. Ditambah lagi
dengan pengaruh musikal yang sangat kuat dari Bee Gees era Saturday Night
Fever, membuat album ini sahih sebagai album kenangan yang mengasyikan
khususnya untuk anda yang memang pernah merasakan euforia jaman tersebut.
Tetapi lain hal dengan saya yang lahir di awal tahun 80an, dimana saya
tumbuh disaat disko telah mati seiring ditutupnya studio 54. Maka dari itu
saya tidak segembira paman saya saat mendengarkan album ini. - Back to Basic by Christina
Aguilera : Christina Aguilera kembali lagi dengan
album terbarunya. Kali ini dengan menawarkan musiknya dan bukan lagi
menawarkan badannya. Sebuah album yang juga mengeksplorasi musik-musik
jaman dahulu, khususnya musik bebop jazz,
blues dan juga soul yang populer di tahun 40an sampai 50an yang dipadukan
dengan musik RnB dan Hip Hop jaman sekarang. Akhirnya semua itu dieksekusi
dengan baik oleh tarikan suara Christina Aguilera yang akan membuat Agnes
Monica terpacu untuk belajar vokal lebih giat lagi.
Didn’t Grab
Me:
- Whetever People Say I Am, That’s What I’m Not by Artic Monkeys : Saya pun tidak
bergeming dan tidak turut larut dengan euforia banyak orang terhadap album
ini. Saya juga tidak termakan oleh propaganda media mengenai band ini,
yang katanya paling fenomenal dalam industri musik pada 1 dasawarsa
terakhir. Sebuah band yang bisa membuat salah satu teman saya bisa
meninggalkan kecintaannya dalam mendengar musik pop indonesia yang
mandayu-dayu untuk kemudian berganti haluan dan mendengarkan musik hingar
bingar dari Artic Monkeys. - Broken Boy Soldier by The Racounters : Album ini
memang tidak jelek. Namun juga tidak bagus. Tidak ada satu pun lagu di
album ini yang menarik perhatian saya. Mungkin Jack White memang butuh
sentuhan wanita untuk membuat musiknya menjadi menarik. - And the Glass-Handed Kites by
Mew : Mew
memang terkenal sebagai band dengan album yang tidak bisa dinikmati hanya
dengan sekali dengar saja. Tetapi untuk album ini mempunyai kasus yang
berbeda. Sudah sering kali saya mendengarkan album ini tetapi tetap saja
saya tidak bisa merasakan kesenangan yang sama saat mendengar album mereka
sebelumnya, Frengers. - Sam’s Town by The Killers : Kali ini The Killers berniat untuk
merubah musik beserta penampilan masing-masing personilnya tetapi
sayangnya niatan mulia tersebut dikerjakan dengan terburu-buru dan kurang
matang. Jadilah The Killers hanya mempunyai nafsu besar namun dengan
tenaga yang kurang. - B’day by Beyonce : Mungkin saya sudah
bosan dengan tarikan suara Beyonce yang sangat powerful dengan improvisasi
yang terus diumbar di hampir setiap lagu dalam album ini. Mendengar
suaranya yang setengah berteriak membuat telinga saya menjadi lelah.
Karena itu juga semua lagu dalam album ini jadi terdengar sama, walau
masih ada lagu penyelamat di album ini yang berjudul Irreplaceable. - 9 by Damien Rice : Masih berkutat dengan
lagu-lagu melankolis yang telah menjadi ciri khasnya. Namun tampaknya Damien
Rice masih harus membutuhkan pertolongan dari film box office lainnya yang
mau kembali menyertakan lagunya dalam soundtrack. - Stadium Arcadium by Red Hot Chili Papper : Mereka
datang dengan album baru di usia yang semakin tua dan dengan musik yang semakin
‘ngepop’ dan tidak lagi sepedas chili papper.
Disappointments :
- First Impression of Earth by The
Strokes : Julian
Casablanca sudah bisa menata hidupnya ke arah yang lebih baik. Dia
berhenti mabuk-mabukan, mempunyai istri dan semakin rajin ke gereja
setiap minggunya. Ironisnya, seiring hidupnya yang semakin baik, lagu-lagu
ciptaannya malah semakin buruk. Tiada lagi spontanitas dan keliaran
seperti pada album Is This It. Kebetulan personil The Strokes lainnya juga
tengah berada dalam kehidupan yang baik dan teratur. Mungkin sudah saatnya
The Strokes mengeluarkan album rohani. - Those Are Brokes by The Magic
Numbers : Album
ini seperti sebuah album kejar setoran. Terasa buru-buru dan kurang
matang. Sayang sekali untuk sebuah grup seperti The Magic Numbers yang
sudah mempunyai warna musik tersendiri tetapi ironisnya tidak bisa membuat
lagu bagus dalam album keduanya. - Show Your Bones by Yeah Yeah Yeah : Entah
mengapa, saya tidak lagi bisa merasakan keliaran sesungguhnya dari Karen O
dan kedua kawannya di album ini. Keliaran yang ditampilkan malah terasa
artifisial. Album ini juga tidak menampilkan lagu-lagu anthem seperti yang
banyak terdapat di album sebelumnya, seperti Maps, Y Control dan juga Date
with the Night. - You See Colours by The Delays : The Delays kembali lagi dengan album kedua mereka. Masih
menawarkan musik dengan tekstur wall of sound ala Phil Spector dengan
alunan suara serak-serak basah yang unik dari vokalis Greg Gilbert yang seringkali
juga disisipi dengan falsetto yang indah yang sekilas meyerupai suara Liz
Frazer dari Cocteau Twins. Biarpun begitu, album ini tidak banyak
menawarkan hook-hook yang gampang diingat seperti yang ditampilkan dalam
album pertama mereka Faded Seaside Glamour. Dalam
album ini, mereka banyak bermain dengan synthesizers - yang menggantikan peran gitar di album
ini - yang malah menjadikan musik
mereka terdengar kurang menggigit. - In My Mind by Pharrel : Pharrel Williams memang
seorang songwriter dan produser musik jenius. Tetapi untuk urusan tampil
di depan dan bernyanyi sekaligus menjadi MC pada 15 lagu di dalam albumnya
ini, tampaknya memang bukan pekerjaan yang tepat untuknya. Seharusnya dia
sudah cukup puas untuk tampil di muka dengan menjadi pendamping pada
setiap artis yang menggunakan lagu-lagu ciptaannya. - The Sweet Escape by Gwen Stefani : Dalam album ini Gwen Stefani ingin sekali
mengulang kesuksesan album pertamanya. Tetapi sungguh sayang, ia
membuyarkan harapan banyak orang terhadap album keduanya ini. Tidak ada
yang kejutan yang berarti di album ini. Sepertinya ia telah mengeluarkan
segala kemampuannya untuk album pertamanya. Sehingga tidak ada lagi kejutan
yang bisa diberikan untuk album keduanya ini. - Loose by Nelly Furtado : Inilah sisi paling
liar dan sexy dari Nelly Furtado, yang dulunya kita kenal sebagai gadis
manis yang menyenangkan. Dengan Timbaland sebagai nahkodanya, album ini
seharusnya bisa sama mengasyikkannya dengan album FutureSex/LoveSound
milik Justin (yang juga diproduseri oleh Timbaland). Tetapi setelah mendengarkan
beberapa kali, album ini terasa membosankan bahkan menjadi sebuah album
Pop, RnB, Hip Hop yang tipikal.
Albums I
Haven’t Heard But Would Like To:
- I’m Not Affraid of You
and I Will Beat Your Ass by Yo La Tengo - St. Elsewhere by Gnarls
Barkley - Ys by Joanna Newsom
- Fishcale by Ghostface
Killah - Food & Liquor by Lupe
Fiasco - The Crane Wife by The
Decemberist
i like this one...
ReplyDeletepilihan yang bagus!!
thanks to bung filix yang memberikan saya .mp3-nya, hehe
teteup dimas...review album teruussss...kapan dong review obat kuat untuk pria???
ReplyDeletehaha.. semoga dia bisa sedikit sadar diri mau belajar lagi. kekkekekekekek...
ReplyDeletenice review.. Ys by joanna newsom, walaupun cuma 5 lagu, tp tdk mengecewakan, worth to buy
Dari sekian banyak yang lo dengerin, cuma ini yang gue dengerin juga Dim:
ReplyDeleteThe Life Pursuit by Belle and Sebastian, Corrine Bailey Rae by Corrine Bailey Rae, Pet Grief by Radio Dept, Let’s Get Out of This Country by Camera Obscura, Ta-Dah by Scissor Sisters, Those Are Brokes by The Magic Numbers
Lo emang paling oke dah! Yuk deh nek!
Kurang tepat!!!... harusnya AMAZING & A MUST HAVE!! dan bagus ngga-nya album ga bisa ditentuin dr jumlah lagu wahai teman ku...
ReplyDeletengga mau kalah ah dim, nih mainan saya (huehehe, norak :p):
20 picks best of 2006 dan the complete list
selamat thn baru btw
ini bukan debut mereka Dim, mereka udah pernah rilis full album ala.cali.tucky under the name Brightblack lewat label Galaxia-nya Thomas Campbell juga limited-edition-split-live-ep sama Bonnie "Prince" Billy yg udah jd brg rare skrg.
ReplyDeletetenang dut selera orang kan beda-beda..kalo saya setuju dengan Pet Grief oleh Radio Dept. yang mendapatkan heavy rotation dalam player saya...sungguh mencuri hati dengan vokal tipis dan basslinenya itu loh...
ReplyDeleteemang mew - and the glass handed kites ga oke. gua langsung ngebuang mp3-nya dari hard disk. menuhin space aja. haha... gnarls barkley keren, dim. lo harus denger.
ReplyDeleteEh, punya DVD film Bob Dylan yang dibikin sama Martin Scorsese? He is still legend yah.
ReplyDeletesiapa yg ngomong gitu onyooonn!! lagu sedikit tp bermutu!!! coba diartikan dengan benar ya bung dut...
ReplyDeleteoops! my bad... mungkin kamu kira saya nulis "dan" di situ nyebut nama ya?! bukan mas itu 'kata sambung'.. maafkan atas kealpaan saya ini bung Dan..
ReplyDeletekalo kt tmn kita yg lainnya: peace love & gaul dong ah... kita kan kekawanan, bisa2 saya ga boleh main ke interiots lg nih... hwahahah
iya deh ntar gw review khusus buat lo..
ReplyDeletebiar kuat ya nda? kl emang ntar lo bolak balik jkt-sby terus2an..hehehee
thank you dan..
ReplyDeleteiya sebenernya gw dari dulu penasaran ama joanna newsom..dr albumnya yg the milk-eyed mender..yg itu jg belum denger..huhu..
regina spector lo blm denger? kan ada di hey folk..
ReplyDeleteeh tp ada satu album yg lo lupa sebut..erasernya thom yorke..kan gw temuin albumnya di mobil lo..gimana sih katanya penggemar..hehehe
wah list elo lebih jauh lebih dahsyat..hehe
ReplyDeleteselamat tahun baru juga
musiknya tapi gak beda jauh ya? Bonnie Prince Billy bantuin juga lagi..jadi semakin penasaran..huhu
ReplyDeleteiya setuju..basslinenya itu memang sangat 'bernyanyi' ya? new order juga basslinenya gitu juga kan..
ReplyDeleteiya singel2nya gnarls barkley gw juga udah suka..lagu-lagu lainnya dalam album berarti juga ok ya?
ReplyDeletebelum punya. di koh awi itu juga ada gak?hehe..
ReplyDeletengga terlalu, emg stoned & ciamik dr awalnya. yg ep pebbles & ripples saya ga punya 7"nya (gila, udah langka bgt, paling cuma ebay satu2nya harapan), tp untungnya ada kenalan disana yg punya yg berbaik hati ngerekaminnya utk saya. kpn2 nanti saya review/upload bbrp deh.
ReplyDeleteklik ini, sedikit tambahan infonya
Oh iya, lupa Dim. Abis albumnya gue beli sih, gak download. hahahaha
ReplyDeleteNggak tau. kyknya sih belum ya. bisa pesan online tapi masih 200 ke atas. ntar dulu deh ya. tapi penasaran banget secara Modern Times-nya aja keren banget ya, (sekeren film Modern Times-nya Chaplin) *best of the best versi dimas haha*. Btw listnya selalu inspiring loh. Dan aku dah dapat High Fidelity the novelnya *nggak penting kaleee*
ReplyDeleteoh musiknya emang udh stoned dr dulu..tp gak bisa sering-sering denger musik kyk gitu...harus butuh mood dan suasana yang tepat..hehehe..
ReplyDeletemereka asalnya dr alabama jg tnyata...pantesan ada sedikit2 nuansa southern rocknya...
yah gimana..bukan penggemar beratnya sih..tidak seperti dirimu..
ReplyDeletewah high fidelity esensial tuh..sangat penting..hahaha...
ReplyDeletekalo saya malah keseringan, hampir setiap pagi abis bangun tidur sama larut malem kalo lg begadang (ky skarang ini), ahahah...
ReplyDeletedan percaya atau ngga lifestyle mereka nomaden juga loh, doyan kemping sama aktivitas alam liar gitu, gila hippie abis... ahaha... sebuah interview & profile yg sgt ciamik ttg mereka bisa di baca di Arthur no 23 kmrn
Dim, sorry, namanya Koh Ahcung, di lantai 2 Mangga 2 mall. Yang dekat lift. sori banget. Koh Awi mah yang jualan hal lain. sori ya.
ReplyDeleteHa Ha Ha.
ReplyDeleteNo way.
Regina Spektor still has a lot to prove if she's going to 'kick' Tori Amos off her throne. She's cute, musically cute, and indeed refreshing. But Tori Amos has released 9 studio albums, each with its own unique, powerful quality; musically and lyrically.
Pe-eR deh buat Spektor kalo mau disandingkan dengan Tori Amos.
ah, dimas susah kalo dah bikin daftar di pertengahan tahun. terlalu banyak yang harus dimiliki huhuhu.
ReplyDelete