Tuesday, January 2, 2007

Album-album yang saya dengar di tahun 2006





Sedikit napak tilas dari tahun 2006..Inilah album-album rilisan tahun 2006 yang saya dengar. Anyway..Selamat tahun baru 2007 :)





The Best of the
Best
:





  • Love by The Beatles : Sir George Martin dibantu oleh anaknya,Giles, bekerja bersama di
    balik meja mixer. Mengolah kembali master rekaman The Beatles dari Abbey
    Road Studio dengan teknologi digital untuk menciptakan musik The Beatles
    yang belum pernah kita dengar sebelumnya. Melalui tangan dingin Sir George
    Martin, lagu-lagu lama tersebut seperti mendapatkan baju baru yang cantik.
    Aransemen baru yang dibuat George Martin, sangat menyegarkan untuk didengar,
    walau mungkin sebelumnya kita telah mendengar aransemen asli dari
    lagu-lagu di album ini berjuta-juta kali. Kita pun mengetahui siapa
    anggota The Beatles yang kelima. Dan kita bersyukur pada akhirnya ia
    merilis sebuah album.
  • The Life Pursuit by Belle
    and Sebastian :
    Sebuah pengejaran yang obsesif oleh
    Belle and Sebastian terhadap musik-musik tua dari era 60an-70an.
    Musik-musik tua tersebut mereka olah kembali dengan sangat cerdas tentunya
    masih dengan bumbu-bumbu ala Belle and Sebastian sehingga identitas musik mereka
    sendiri juga tidak hilang. Inilah titik tertinggi dari kreatifitas Belle
    and Sebastian.
  • FutureSex/LoveSounds by
    Justin Timberlake :
    Album ini membuat saya tidak
    lagi menjadikan Justin Timberlake sebagai salah satu guilty pleasure.
    Sebuah album yang sama sekali tidak akan saya duga bisa dihasilkan oleh
    seorang mantan personil dari sebuah boy band. Album ini sarat akan bebunyian synth yang dipadukan oleh
    groove drum yang nakal yang dihasilkan oleh salah seorang produser
    termahal tahun 2006 bernama Timbaland. Memang sudah waktunya bagi Michael
    Jackson untuk memberikan singgasananya kepada Justin Timberlake.
  • Modern Times by Bob
    Dylan :
    Sang kakek berusia 65 tahun ini, kembali
    memainkan gitar akustiknya untuk kemudian bernyanyi dengan liriknya yang
    tajam serta dengan musiknya yang sangat Amerika, yang sarat akan nafas folk,
    blues dan country. Album ini juga menampilkan lagu-lagu balada paling manis
    yang mungkin belum pernah diciptakan oleh Bob Dylan sebelumnya. Lagi-lagi
    Bob Dylan menorehkan sebuah album masterpiece di dunia musik modern
    sekarang ini.
  • Begin to Hope by Regina
    Spector :
    Lupakan Tori Amos dan Fiona Apple
    sekarang juga. Beri jalan untuk wanita muda penuh bakat ini yang berhasil
    memadukan antara Bjork, Patti Smith, Gershwin, Chopin, fifties doo-wop dan
    punk oleh visinya sendiri. Dengan suaranya yang ekspresif serta melalui jemari
    lincahnya yang bermain di atas tuts piano, menghasilkan sebuah album yang
    menakjubkan.
  • Alright Still by Lily
    Allen :
    Seorang remaja berusia 21 tahun bisa membuat
    2 juta orang untuk bertandang ke halaman pribadinya di MySpace tentunya
    untuk mendengarkan musik sunshine-friendly reggae pop yang ia tawarkan.
    Tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat nama Lily Allen dikenal dan
    juga dicintai orang banyak. Album ini memang sangat ramah di telinga
    sekaligus mempunyai atmosfir yang sangat menyenangkan.
  • Corrine Bailey Rae by Corrine
    Bailey Rae
    :
    Jika Eryka Badu mengajak Norah Jones untuk bersantai dengan segelas wine
    di meja, lalu tidak berapa lama Billie Holiday pun datang dan mengundang keduanya untuk bersantap
    malam di rumahnya, mungkin album inilah hasilnya. Sebuah album yang
    soulful dan elegan.
  • The Greatest by Cat Power : Chan Marshall alias
    Cat Power pergi ke Memphis,untuk merekam albumnya bersama para arsitek dari
    musik northern soul, menghasilkan sebuah masterpiece yang akan membuat Al
    Green tertarik untuk mengajaknya berduet suatu saat nanti.




Very Good :



  • Writer’s Block by Peter, Bjorn and John : God bless Sweden! Satu lagi band
    dari Swedia yang menampilkan musik yang begitu mudah untuk dicintai. Terasa
    manis namun tidak menjadikan musik mereka sebagai twee pop. Mungkin karena
    eksekusi yang mereka lakukan dipenuhi oleh aransemen yang sangat enerjik. Dihiasi
    oleh distorsi ala Jesus and Mary Chain serta perkusi ala Happy Mondays
    serta sedikit aroma dari Velvet Underground.
  • Pet Grief by Radio Dept
    :
    Album kedua dari salah satu pengusung musik shoegaze
    generasi terbaru ini seperti sebuah album yang tidak pernah dibuat oleh
    Pet Shop Boys dan seperti sebuah album yang kita harapkan akan dibuat oleh
    My Bloody Valentine setelah album Loveless. Album ini menampilkan mood
    yang lebih gelap, lebih dramatis dan juga lebih indah dari album pertama
    mereka
  • Let’s Get Out of This
    Country by Camera Obscura :
    Camera Obscura datang
    kembali dengan musik twee pop yang menyenangkan ala mereka yang kali ini
    disajikan dengan sound yang lebih kaya dan megah.
  • Subtitulo by Josh Rouse
    :
    Keputusan Josh Rouse untuk pindah dari Amerika
    dan menetap di Spanyol memang
    pilihan yang tepat. Buktinya adalah sebuah album yang sarat akan nuansa
    romantis yang dihasilkan dari tepi pantai laut Mediterania.
  • Brightblack Morning Light by Brightblack Morning Light : Album debut yang sangat menarik
    karena menampilkan perpaduan blues dan pyschedelic dalam suatu bentuk baru
    yang unik. Warna itulah yang sangat dominan menghiasi lagu-lagu dalam
    album ini. Siapkan mood yang tepat untuk mendengar musik mereka yang
    membius, gelap, kotor dan mengawang-awang.
  • Once Again by John
    Legend :
    Sekali lagi John Legend membuktikan
    bahwa ia bisa membuat album bagus lainnya, setelah album debutnya yang
    memenangkan Grammy sangat sukses di pasaran. Kali ini ia membawa kita kembali
    pada romatisme era Motown yang diperkuat oleh nafas modern soul rnb yang telah
    melekat kuat di dirinya. Mendengar suaranya seperti mengingatkan saya akan
    kehangatan suara Bill Withers yang bercampur dengan kehalusan suara dari
    Donny Hathaway.
  • Eye to The Telescope by KT
    Tunstall :
    Album ini sebenarnya dirilis di Inggris
    pada akhir tahun 2005, tetapi di Amerika sendiri baru dirilis pada tahun
    2006. Sebuah album debut yang sangat menjanjikan dari seorang
    singer/songwriter penuh bakat. Karena talentanya tersebut, membuat ia –
    terlebih saat bernyanyi dengan memainkan gitarnya sendiri - tampak jauh lebih seksi dibandingkan
    wanita dengan pakaian minim dan belahan dada yang rendah.
  • Cast Away The Clouds by
    Rose Melberg :
    Mantan vokalis The Softies ini
    kembali dengan album keduanya. Dengan muatan musik folk yang cukup kental
    yang dipadukan dengan suara lirihnya, menghasilkan sebuah album yang
    cantik nan anggun.
  • It’s Never Been Like That by Phoenix : Band french pop paling hip di Perancis
    kembali dengan album ketiga mereka dengan sound yang jauh lebih segar,
    seiring suara synth diminimalkan yang membuat musik mereka terdengar lebih
    ngerock. Album ini sepintas juga teredengar seperti album yang seharusnya
    dibuat oleh The Strokes setelah kesuksesan album Is this It.
  • Welcome to Black Parade
    by My Chemical Romance :
    Chemical Romance memang bukan
    band emo yang biasa, yang tidak sekedar hanya berteriak di setiap lagu,
    menyanyikan lirik-lirik patah hati. Dalam hal musik, mereka jauh lebih
    unggul dibandingkan rekan-rekan sepermainannya. Setiap lagu dalam album
    ini mempunyai aransemen yang menarik sekaligus matang. Dengan berbagai
    gaya yang disadur dari band-band senior idola mereka.
  • Son by Juanna Molina : Mendengarkan musik Juanna Molina seperti mendengar Laetitia Sadier
    dari Stereolab yang tengah mengkover lagu-lagu dari Nick Drake. Sebuah
    perpaduan yang indah dari musik elektronik dengan musik folk. Album ini
    menyuguhkan detail-detail suara yang unik yang disusupi oleh suara akustik
    gitar yang terus menggelitik.
  • Yours to Keep by Albert
    Hammond Jr :
    Materi dalam album ini seperti
    serangkaian lagu-lagu buangan yang tidak terpakai dalam album The Strokes,
    namun pada kenyataannnya lagu-lagu ini sangat bagus. Bahkan lebih bagus
    dibandingkan lagu-lagu dari album The Strokes yang terakhir Album ini membuktikan bahwa Albert
    Hammond Jr juga patut diperhitungkan sebagai seorang pencipta lagu yang
    tidak kalah hebat dibandingkan Julian Casablanca.
  • In My Own Words by Ne-Yo
    :
    Sebuah album RnB yang konsisten yang dihasilkan
    oleh seorang songwriter yang bosan dengan hanya bekerja di belakang layar.
    Untungnya ia melakukan tugas barunya dengan sangat baik.




Good



  • The Eraser by Thom Yorke
    :
    Album ini memiliki hubungan darah yang cukup
    kental dengan album Radiohead, Kid A. Maka dari itu album ini juga dikenal
    dengan julukan Kid B. Tetapi mau sedahsyat apapun lagu-lagu dalam album
    ini, sayangnya ini bukan kali pertama Thom Yorke bermain-main dengan
    berbagai macam bebunyian ajaib dan struktur lagu yang aneh. Memang papatah
    lama itu selalu benar, the first cut is the deepest.
  • Rabbit fur Coat by Jenny
    Lewis and The Watson Twins :
    Salah satu ratu
    indie rock yang juga turut meramaikan kebangkitan musik folk di masa
    sekarang. Debut solo dari Jenny Lewis yang cukup berhasil karena sukses
    meninggalkan bayang-bayang bandnya Rilo Kiley dalam albumnya ini.
  • Ballad of the Broken
    Seas by Isobel Campbell & Mark Lanegan :
    Melalui
    album ini, Isobel sudah semakin mantap untuk melangkah jauh ke depan,
    meninggalkan bayang-bayang Belle and Sebastian yang telah cukup lama
    melekat di dalam dirinya. Album ini menampilkan duet yang unik dari dua
    penyanyi yang mempunyai karakter vokal yang sangat bertolak belakang.
  • Under the Iron Sea by Keane
    :
    Sebuah refleksi dari suatu hubungan yang tengah
    memburuk yang dialami anggota Keane. Karena itulah album ini terasa lebih
    suram dan lebih dalam. Namun akibatnya, album ini tidak dipenuhi dengan
    lagu-lagu yang ramah di telinga.
  • Continuum by John Mayer
    :
    Inilah album John Mayer paling soulful yang
    dihasilkan oleh dirinya di usia yang juga semakin matang. Tiada lagi
    tembang-tembang cinta yang akan membuat para wanita berjerit. Yang tersisa
    hanyalah suara gitarnya yang terkadang menjerit dan menggarang yang seolah
    seolah ingin memberi tahu kita, bahwa John Mayer bukanlah pria manis yang
    kita kenal dahulu.
  • Ta-Dah by Scissor
    Sisters :
    Album ini akan membawa para
    pendengarnya kembali kepada kejayaan disko era studio 54. Ditambah lagi
    dengan pengaruh musikal yang sangat kuat dari Bee Gees era Saturday Night
    Fever, membuat album ini sahih sebagai album kenangan yang mengasyikan
    khususnya untuk anda yang memang pernah merasakan euforia jaman tersebut.
    Tetapi lain hal dengan saya yang lahir di awal tahun 80an, dimana saya
    tumbuh disaat disko telah mati seiring ditutupnya studio 54. Maka dari itu
    saya tidak segembira paman saya saat mendengarkan album ini.
  • Back to Basic by Christina
    Aguilera :
    Christina Aguilera kembali lagi dengan
    album terbarunya. Kali ini dengan menawarkan musiknya dan bukan lagi
    menawarkan badannya. Sebuah album yang juga mengeksplorasi musik-musik
    jaman dahulu, khususnya musik bebop jazz,
    blues dan juga soul yang populer di tahun 40an sampai 50an yang dipadukan
    dengan musik RnB dan Hip Hop jaman sekarang. Akhirnya semua itu dieksekusi
    dengan baik oleh tarikan suara Christina Aguilera yang akan membuat Agnes
    Monica terpacu untuk belajar vokal lebih giat lagi.




Didn’t Grab
Me:



  • Whetever People Say I Am, That’s What I’m Not by Artic Monkeys : Saya pun tidak
    bergeming dan tidak turut larut dengan euforia banyak orang terhadap album
    ini. Saya juga tidak termakan oleh propaganda media mengenai band ini,
    yang katanya paling fenomenal dalam industri musik pada 1 dasawarsa
    terakhir. Sebuah band yang bisa membuat salah satu teman saya bisa
    meninggalkan kecintaannya dalam mendengar musik pop indonesia yang
    mandayu-dayu untuk kemudian berganti haluan dan mendengarkan musik hingar
    bingar dari Artic Monkeys.
  • Broken Boy Soldier by The Racounters : Album ini
    memang tidak jelek. Namun juga tidak bagus. Tidak ada satu pun lagu di
    album ini yang menarik perhatian saya. Mungkin Jack White memang butuh
    sentuhan wanita untuk membuat musiknya menjadi menarik.
  • And the Glass-Handed Kites by
    Mew :
    Mew
    memang terkenal sebagai band dengan album yang tidak bisa dinikmati hanya
    dengan sekali dengar saja. Tetapi untuk album ini mempunyai kasus yang
    berbeda. Sudah sering kali saya mendengarkan album ini tetapi tetap saja
    saya tidak bisa merasakan kesenangan yang sama saat mendengar album mereka
    sebelumnya, Frengers.
  • Sam’s Town by The Killers : Kali ini The Killers berniat untuk
    merubah musik beserta penampilan masing-masing personilnya tetapi
    sayangnya niatan mulia tersebut dikerjakan dengan terburu-buru dan kurang
    matang. Jadilah The Killers hanya mempunyai nafsu besar namun dengan
    tenaga yang kurang.
  • B’day by Beyonce : Mungkin saya sudah
    bosan dengan tarikan suara Beyonce yang sangat powerful dengan improvisasi
    yang terus diumbar di hampir setiap lagu dalam album ini. Mendengar
    suaranya yang setengah berteriak membuat telinga saya menjadi lelah.
    Karena itu juga semua lagu dalam album ini jadi terdengar sama, walau
    masih ada lagu penyelamat di album ini yang berjudul Irreplaceable.
  • 9 by Damien Rice : Masih berkutat dengan
    lagu-lagu melankolis yang telah menjadi ciri khasnya. Namun tampaknya Damien
    Rice masih harus membutuhkan pertolongan dari film box office lainnya yang
    mau kembali menyertakan lagunya dalam soundtrack.
  • Stadium Arcadium by Red Hot Chili Papper : Mereka
    datang dengan album baru di usia yang semakin tua dan dengan musik yang semakin
    ‘ngepop’ dan tidak lagi sepedas chili papper.




Disappointments :



  • First Impression of Earth by The
    Strokes :
    Julian
    Casablanca sudah bisa menata hidupnya ke arah yang lebih baik. Dia
    berhenti mabuk-mabukan, mempunyai istri dan semakin rajin ke gereja
    setiap minggunya. Ironisnya, seiring hidupnya yang semakin baik, lagu-lagu
    ciptaannya malah semakin buruk. Tiada lagi spontanitas dan keliaran
    seperti pada album Is This It. Kebetulan personil The Strokes lainnya juga
    tengah berada dalam kehidupan yang baik dan teratur. Mungkin sudah saatnya
    The Strokes mengeluarkan album rohani.
  • Those Are Brokes by The Magic
    Numbers :
    Album
    ini seperti sebuah album kejar setoran. Terasa buru-buru dan kurang
    matang. Sayang sekali untuk sebuah grup seperti The Magic Numbers yang
    sudah mempunyai warna musik tersendiri tetapi ironisnya tidak bisa membuat
    lagu bagus dalam album keduanya.
  • Show Your Bones by Yeah Yeah Yeah : Entah
    mengapa, saya tidak lagi bisa merasakan keliaran sesungguhnya dari Karen O
    dan kedua kawannya di album ini. Keliaran yang ditampilkan malah terasa
    artifisial. Album ini juga tidak menampilkan lagu-lagu anthem seperti yang
    banyak terdapat di album sebelumnya, seperti Maps, Y Control dan juga Date
    with the Night.
  • You See Colours by The Delays : The Delays kembali lagi dengan album kedua mereka. Masih
    menawarkan musik dengan tekstur wall of sound ala Phil Spector dengan
    alunan suara serak-serak basah yang unik dari vokalis Greg Gilbert yang seringkali
    juga disisipi dengan falsetto yang indah yang sekilas meyerupai suara Liz
    Frazer dari Cocteau Twins. Biarpun begitu, album ini tidak banyak
    menawarkan hook-hook yang gampang diingat seperti yang ditampilkan dalam
    album pertama mereka Faded
    Seaside Glamour. Dalam
    album ini, mereka banyak bermain dengan synthesizers - yang menggantikan peran gitar di album
    ini - yang malah menjadikan musik
    mereka terdengar kurang menggigit.
  • In My Mind by Pharrel : Pharrel Williams memang
    seorang songwriter dan produser musik jenius. Tetapi untuk urusan tampil
    di depan dan bernyanyi sekaligus menjadi MC pada 15 lagu di dalam albumnya
    ini, tampaknya memang bukan pekerjaan yang tepat untuknya. Seharusnya dia
    sudah cukup puas untuk tampil di muka dengan menjadi pendamping pada
    setiap artis yang menggunakan lagu-lagu ciptaannya.
  • The Sweet Escape by Gwen Stefani : Dalam album ini Gwen Stefani ingin sekali
    mengulang kesuksesan album pertamanya. Tetapi sungguh sayang, ia
    membuyarkan harapan banyak orang terhadap album keduanya ini. Tidak ada
    yang kejutan yang berarti di album ini. Sepertinya ia telah mengeluarkan
    segala kemampuannya untuk album pertamanya. Sehingga tidak ada lagi kejutan
    yang bisa diberikan untuk album keduanya ini.
  • Loose by Nelly Furtado : Inilah sisi paling
    liar dan sexy dari Nelly Furtado, yang dulunya kita kenal sebagai gadis
    manis yang menyenangkan. Dengan Timbaland sebagai nahkodanya, album ini
    seharusnya bisa sama mengasyikkannya dengan album FutureSex/LoveSound
    milik Justin (yang juga diproduseri oleh Timbaland). Tetapi setelah mendengarkan
    beberapa kali, album ini terasa membosankan bahkan menjadi sebuah album
    Pop, RnB, Hip Hop yang tipikal.




Albums I
Haven’t Heard But Would Like To:



  • I’m Not Affraid of You
    and I Will Beat Your Ass by Yo La Tengo
  • St. Elsewhere by Gnarls
    Barkley
  • Ys by Joanna Newsom
  • Fishcale by Ghostface
    Killah
  • Food & Liquor by Lupe
    Fiasco
  • The Crane Wife by The
    Decemberist





29 comments:

  1. i like this one...

    pilihan yang bagus!!

    thanks to bung filix yang memberikan saya .mp3-nya, hehe

    ReplyDelete
  2. teteup dimas...review album teruussss...kapan dong review obat kuat untuk pria???

    ReplyDelete
  3. haha.. semoga dia bisa sedikit sadar diri mau belajar lagi. kekkekekekekek...
    nice review.. Ys by joanna newsom, walaupun cuma 5 lagu, tp tdk mengecewakan, worth to buy

    ReplyDelete
  4. Dari sekian banyak yang lo dengerin, cuma ini yang gue dengerin juga Dim:

    The Life Pursuit by Belle and Sebastian, Corrine Bailey Rae by Corrine Bailey Rae, Pet Grief by Radio Dept, Let’s Get Out of This Country by Camera Obscura, Ta-Dah by Scissor Sisters, Those Are Brokes by The Magic Numbers

    Lo emang paling oke dah! Yuk deh nek!

    ReplyDelete
  5. Kurang tepat!!!... harusnya AMAZING & A MUST HAVE!! dan bagus ngga-nya album ga bisa ditentuin dr jumlah lagu wahai teman ku...

    ngga mau kalah ah dim, nih mainan saya (huehehe, norak :p):
    20 picks best of 2006 dan the complete list

    selamat thn baru btw

    ReplyDelete
  6. ini bukan debut mereka Dim, mereka udah pernah rilis full album ala.cali.tucky under the name Brightblack lewat label Galaxia-nya Thomas Campbell juga limited-edition-split-live-ep sama Bonnie "Prince" Billy yg udah jd brg rare skrg.

    ReplyDelete
  7. tenang dut selera orang kan beda-beda..kalo saya setuju dengan Pet Grief oleh Radio Dept. yang mendapatkan heavy rotation dalam player saya...sungguh mencuri hati dengan vokal tipis dan basslinenya itu loh...

    ReplyDelete
  8. emang mew - and the glass handed kites ga oke. gua langsung ngebuang mp3-nya dari hard disk. menuhin space aja. haha... gnarls barkley keren, dim. lo harus denger.

    ReplyDelete
  9. Eh, punya DVD film Bob Dylan yang dibikin sama Martin Scorsese? He is still legend yah.

    ReplyDelete
  10. siapa yg ngomong gitu onyooonn!! lagu sedikit tp bermutu!!! coba diartikan dengan benar ya bung dut...

    ReplyDelete
  11. oops! my bad... mungkin kamu kira saya nulis "dan" di situ nyebut nama ya?! bukan mas itu 'kata sambung'.. maafkan atas kealpaan saya ini bung Dan..

    kalo kt tmn kita yg lainnya: peace love & gaul dong ah... kita kan kekawanan, bisa2 saya ga boleh main ke interiots lg nih... hwahahah

    ReplyDelete
  12. iya deh ntar gw review khusus buat lo..

    biar kuat ya nda? kl emang ntar lo bolak balik jkt-sby terus2an..hehehee

    ReplyDelete
  13. thank you dan..

    iya sebenernya gw dari dulu penasaran ama joanna newsom..dr albumnya yg the milk-eyed mender..yg itu jg belum denger..huhu..

    ReplyDelete
  14. regina spector lo blm denger? kan ada di hey folk..

    eh tp ada satu album yg lo lupa sebut..erasernya thom yorke..kan gw temuin albumnya di mobil lo..gimana sih katanya penggemar..hehehe

    ReplyDelete
  15. wah list elo lebih jauh lebih dahsyat..hehe

    selamat tahun baru juga

    ReplyDelete
  16. musiknya tapi gak beda jauh ya? Bonnie Prince Billy bantuin juga lagi..jadi semakin penasaran..huhu

    ReplyDelete
  17. iya setuju..basslinenya itu memang sangat 'bernyanyi' ya? new order juga basslinenya gitu juga kan..

    ReplyDelete
  18. iya singel2nya gnarls barkley gw juga udah suka..lagu-lagu lainnya dalam album berarti juga ok ya?

    ReplyDelete
  19. belum punya. di koh awi itu juga ada gak?hehe..

    ReplyDelete
  20. ngga terlalu, emg stoned & ciamik dr awalnya. yg ep pebbles & ripples saya ga punya 7"nya (gila, udah langka bgt, paling cuma ebay satu2nya harapan), tp untungnya ada kenalan disana yg punya yg berbaik hati ngerekaminnya utk saya. kpn2 nanti saya review/upload bbrp deh.

    klik ini, sedikit tambahan infonya

    ReplyDelete
  21. Oh iya, lupa Dim. Abis albumnya gue beli sih, gak download. hahahaha

    ReplyDelete
  22. Nggak tau. kyknya sih belum ya. bisa pesan online tapi masih 200 ke atas. ntar dulu deh ya. tapi penasaran banget secara Modern Times-nya aja keren banget ya, (sekeren film Modern Times-nya Chaplin) *best of the best versi dimas haha*. Btw listnya selalu inspiring loh. Dan aku dah dapat High Fidelity the novelnya *nggak penting kaleee*

    ReplyDelete
  23. oh musiknya emang udh stoned dr dulu..tp gak bisa sering-sering denger musik kyk gitu...harus butuh mood dan suasana yang tepat..hehehe..

    mereka asalnya dr alabama jg tnyata...pantesan ada sedikit2 nuansa southern rocknya...

    ReplyDelete
  24. yah gimana..bukan penggemar beratnya sih..tidak seperti dirimu..

    ReplyDelete
  25. wah high fidelity esensial tuh..sangat penting..hahaha...

    ReplyDelete
  26. kalo saya malah keseringan, hampir setiap pagi abis bangun tidur sama larut malem kalo lg begadang (ky skarang ini), ahahah...

    dan percaya atau ngga lifestyle mereka nomaden juga loh, doyan kemping sama aktivitas alam liar gitu, gila hippie abis... ahaha... sebuah interview & profile yg sgt ciamik ttg mereka bisa di baca di Arthur no 23 kmrn

    ReplyDelete
  27. Dim, sorry, namanya Koh Ahcung, di lantai 2 Mangga 2 mall. Yang dekat lift. sori banget. Koh Awi mah yang jualan hal lain. sori ya.

    ReplyDelete
  28. Ha Ha Ha.
    No way.

    Regina Spektor still has a lot to prove if she's going to 'kick' Tori Amos off her throne. She's cute, musically cute, and indeed refreshing. But Tori Amos has released 9 studio albums, each with its own unique, powerful quality; musically and lyrically.

    Pe-eR deh buat Spektor kalo mau disandingkan dengan Tori Amos.

    ReplyDelete
  29. ah, dimas susah kalo dah bikin daftar di pertengahan tahun. terlalu banyak yang harus dimiliki huhuhu.

    ReplyDelete