Sunday, May 25, 2008

Jamie Livingston Mengabadikan 18 Tahun Hidupnya Dengan Kamera Polaroid Setiap Harinya Sampai di Hari Ia Meninggal

Kemarin, tanpa sengaja saya tersasar pada sebuah blog dari majalah Mental Floss. Si penulis blog tersebut juga baru saja tersasar pada salah satu website yang ia katakan sebagai website misterius karena website tersebut hanya memuat koleksi foto Polaroid yang diambil setiap harinya mulai tanggal 31 Maret 1979 sampai 25 Oktober 1997, tanpa ada keterangan fotografernya, info kontak, ataupun indikasi lain darimana foto-foto tersebut berasal.

Akhirnya setelah melakukan investigasi sendiri via internet, si penulis blog akhirnya mengetahui sebuah keterangan bahwa koleksi foto Polaroid tersebut adalah milik Jamie Livingston, seorang fotografer dan film maker yang telah meninggal pada tanggal 25 Oktober 1997. Jamie selama 18 tahun, mengabadikan kehidupannya melalui kamera Polaroid SX-70 setiap harinya, sampai pada hari ia meninggal pada tanggal 25 Oktober 1997, tepat di hari ulang tahunnya ke 41.

Jamie memulai proyek fotonya ini yang ia beri nama Photo of The Day, semenjak ia duduk di bangku kuliah pada Bard University. Pada koleksi fotonya, kita juga bisa melihat saat-saat ia mulai merintis karirnya sebagai seorang film maker, ketertarikannya yang besar terhadap musik sampai pada saat ia menderita sakit kanker yang membawanya kepada kematian.

Berikut ini adalah beberapa fotonya.

Ini foto pertama yang Jamie ambil pada tanggal 31 Maret 1979. Sepertinya wanita-wanita ini adalah teman kampusnya.


Ini diambil pada tanggal 30 Januari 1980, disaat Jamie mendapat undangan dari American Film Festival. Tampaknya di periode awal 80an ini, ia mulai merintis karirnya sebagai seorang film maker.

Foto ini diambil pada tanggal 5 Februari 1983 tampaknya pada sebuah studio editing, dimana seorang kawan dari Jamie sedang melakukan proses audio recording untuk filmnya.


Inilah wajah dari Jamie sendiri yang saya asumsikan mungkin sedang bersama pacarnya. Ini diambil pada tanggal 17 Juli 1988.

Ini diambil pada tanggal 2 Juli 1989, saat Jamie sedang memainkan akordion.

Lagi-lagi sebuah self potrait dari Jamie yang tampaknya sedang memeriksa giginya sendiri. Di foto ini akhirnya kita bisa melihat penampakan dari kamera Polaroid SX-70 miliknya. Foto ini diambil pada tanggal 4 Oktober 1990.

Dari foto ini kita mengetahui bahwa Jamie menyimpan semua foto Polaroidnya dengan sangat rapi di beberapa kotak penyimpanan. Foto ini diambil pada tanggal 30 Maret 1991.

Pada tanggal 6 Desember 1993, ia mengabadikan kematian musisi Frank Zappa yang sedang diberitakan oleh sebuah tayangan televisi.

Dari foto ini yang diambil pada tanggal 2 Mei 1997, kita bisa mengetahui inilah periode dimana Jamie mulai jatuh sakit.

Dan dari foto ini kita mengetahui bahwa Jamie terkena kanker otak. Mungkin ini sesaat setelah ia dioperasi. Foto diambil pada tanggal 4 Mei 1997.

Kembali sebuah self potrait dirinya bersama kamera Polaroid kesayangannya yang diambil pada tanggal 2 Juni 1997. Disini tampak rambutnya mulai rontok akibat kemoterapi.

Diakhir bulan Juni 1997 pada tanggal 30 saat foto ini diambil, tampak rambutnya sudah rontok semua hingga menyisakan kebotakan pada dirinya. Di foto ini Jamie bersama pacarnya.

Pada tanggal 5 Oktober 1997, tampak sebuah cincin pernikahan telah disiapkan.


Dan pada tanggal 8 Oktober 1997, Jamie melangsungkan pernikahannya.


Masih di hari yang sama, tampak Jamie beserta istrinya pada pesta pernikahannya.


Sayangnya, kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama. Tepat 16 hari setelah pernikahannya, Jamie kembali jatuh sakit dan sepertinya kali ini keadaannya tambah parah. Foto yang diambil pada tanggal 24 Oktober 1997 ini terlihat keadaan Jamie yang tidak sadarkan diri di rumah sakit dan sedang dihibur oleh seorang temannya yang memainkan alat musik.
Dan ini adalah foto terakhir dari rangkaian proyek Photo of the Day yang telah berjalan selama 18 tahun dari kehidupan Jamie Livingston. Foto ini diambil pada tanggal 25 Oktober 1997 disaat dirinya sedang berulang tahun dan sepertinya sesaat sebelum ajalnya tiba.


Setelah rangkaian foto Polaroid tersebut akhirnya terkuak minggu lalu, nama Jamie Livingston tiba-tiba menjadi buah bibir di internet. Namanya juga baru saja masuk ke wikipedia. Sedangkan website yang memuat rangkaian foto Jamie tersebut yang sebenarnya masih dalam tahap percobaan (beta) dan belum siap untuk diakses banyak orang akhirnya crash setelah dalam waktu bersamaan diakses jutaan pengguna internet di seluruh dunia. Untung saya sempat melihatnya kemarin, dan menyimpan beberapa fotonya untuk saya posting disini. Mudahan-mudahan dalam beberapa minggu ke depan, website tersebut sudah bisa diakses kembali.

Dua teman Jamie yang mengerjakan website tersebut ternyata juga sudah mengadakan sebuah eksebisi foto polaroid dirinya yang total jumlahnya sebanyak
6,697, pada tahun 2007 di Bard University, tempat dimana Jamie kuliah dan memulai proyek Photo of The Day nya. Di bawah ini adalah foto dari eksebisi tersebut.


Rangkaian foto Polarod Jamie itu entah mengapa begitu menyentuh saya. Foto-foto kesehariannya yang begitu sederhana dan jujur mampu membuat saya seperti turut larut dalam kehidupan Jamie yang berakhir tragis. Rangkaian foto Polaroid ini juga membuktikan ungkapan bahwa satu gambar bisa menceritakan seribu kata. Dan Jamie telah melakukannya dengan sangat baik, menceritakan 18 tahun sisa hidupnya dengan sangat indah.


36 comments:

  1. nice.. :)
    sayang harga film polaroid makin lama makin tak bersahabat.. :(

    ReplyDelete
  2. anjriitt merinding gue liatnya dim....mulai besok gue mau memotret tp ga pake polaroid, mahal dan langka, hmm cukup digital saja, tp setiap hari dan tiap bulan di cetak 30 lembar foto itu...wahh trims loh dim, ini sangat menginspirasi, siapa tau anak cucu gue bisa liat..

    ReplyDelete
  3. ckckckck jadi inget One Hour Photo

    ReplyDelete
  4. merinding saya bacanya bung dimas..18 tahun bukan waktu yg sedikit untuk membuat itu semua.. brilian!

    ReplyDelete
  5. Pasti Dimas juga ingin melakukannya:p. *Ada kok teman saya, fotografer di Jogja. Dia membuat diari dengan foto. Siapa pun yang ia temui hari itu pasti ia foto. Pake digital tentunya.*

    ReplyDelete
  6. sedih gini bacanya, jadi terharu... lebih sedih lagi krn film polaroid langka dan mahal.hiks..

    ReplyDelete
  7. orangnya sangat konsisten ya!, hehe...keren banget..

    ReplyDelete
  8. sungguh menarik untuk dibuat filmnya

    ReplyDelete
  9. kebayang kalo pake holga..
    berapa roll film tu ya?
    18*360=6480/12=540roll..!
    fiuuh..
    touche...

    ReplyDelete
  10. tiap hari selama 18 tahun.... di simpan dengan rapihnya.... di perrlihatkan ke orang banyak... merinding gw..

    pantes di bilang black beauty ya si sx-70 hitamnya itu..

    ReplyDelete
  11. ...dan sepanjang filmnya bener-bener pake kamera polaroid...

    ReplyDelete
  12. He successfully left a trace of his life in this big big world.

    What's yours?

    ReplyDelete
  13. menarik skali.. dan susah pastinya nyari stok film polaroid buat bikin filmnya...

    ReplyDelete
  14. hebatttt....saya udah buka blog nya...ada juga yah orang yang kayak gini...takjub saya...:)

    ReplyDelete
  15. kalo sampai 97 sih masih banyak aja kali film nya...hwehwe

    ReplyDelete
  16. *update

    ternyata ada orang yang sudah membuatkan video rangkaian polaroid jamie di youtube.

    http://www.youtube.com/watch?v=gXGv1MEre5g

    ReplyDelete
  17. pas liat video d youtube...semakin menyentuh hati...
    salut bwat jamie livingston...foto2 nya ngegambarin banget pas dy lagi berjuang melawan penyakit nya...

    ReplyDelete
  18. kok jadi inget the diving bell and butterfly ya, melihat kisah hidupnya, tapi ini lebih poool

    ReplyDelete
  19. Dim, Jamie ga memfoto semuanya loh. Kan ada yang difoto orang lain kaya dia pas lagi sakit. Hehe.

    ReplyDelete
  20. polaroid dont lies....,thanx for d sharing...

    ReplyDelete
  21. huuuuu...great memories yah...langsung pesen life time pack ah dari Ebay...

    ReplyDelete
  22. hayo, mending tiap hari photo of the day ato rokok of the day, harganya sama aja sih. X)

    ReplyDelete
  23. fuih... kereeeen....
    terharu mbacanya....

    ReplyDelete
  24. ahhh meennn....keren gilak, just like a movie....mrindeng!

    ReplyDelete
  25. dim..
    ini bagus banget..
    menyentuh..

    ReplyDelete
  26. yen tak pikir2 ini semakin mirip dengan American Splendor yah...tp medianya di komik

    ReplyDelete