Bulan Desember 2005 ini adalah bulan yang cukup sibuk untuk Ballads of
the cliché. Dan yang pastinya juga untuk gw. Sudah lama Ballads tidak mempunyai
jadwal manggung pada setiap minggunya, dan pada bulan ini kami merasakannya
kembali. Dimulai pada hari Sabtu, tanggal 3 Desember, kami bermain di pameran
desain produk, IDE 2005, yang diselenggarakan oleh anak desain produk seni rupa
ITB di Sabuga. Kami bermain di sore hari yang cerah, suasana yang tepat untuk
musik dari Ballads of The Cliché. Walaupun yang datang saat itu belum begitu
banyak, tapi kami bermain sangat menyenangkan. Pada manggung kali ini, ada
bintang tamu yaitu Risa dari Homogenic yang berduet dengan Bobby pada lagu yang
nantinya akan dimasukkan pada full album kami, yang berjudul "Lights of Hopes"
Sedikit menyimpang sih dari suasana ceria di sore hari yang sedang kami bangun
saat itu, karena lagu ini mempunyai tempo yang sangat lambat dan nuansa lagunya
juga sangat berbeda bila dibandingkan lagu-lagu Ballads lainnya, terlebih saat
mendengar suara Risa yang begitu syahdu dan menggetarkan. Tapi mungkin pada kesempatan
lain, lagu ini tidak akan pernah lagi kami bawakan di sore hari, karena terlalu
sendu untuk sore hari yang cerah. Mungkin lagunya akan terdengar lebih syahdu
jika dimainkan malam hari. Pada lagu lain yang kami bawakan, ada beberapa penonton
yang ikut benyanyi. Sebuah pemandangan yang indah bagi gw, mengingat Ballads
belum mengeluarkan full album dan ep kami pun baru beredar dengan sangat
terbatas. Pada kesempatan manggung kali ini, Ballads mendapat beberapa teman
baru yang pada kelanjutannya selalu ikut dalam setiap kesempatan manggung kami.
tahunan IKJ, yaitu Bakar-Bakaran. Saat gw mengetahui kami akan bermain di IKJ,
ada sedikit rasa takut (karena acara Bakar-Bakaran terkenal sebagai ajang ‘perploncoan’
band yang cukup kejam dan juga Ballads berasal diluar dari scene IKJ) tetapi gw
juga menantikan untuk main disana, karena pasti akan seru dan banyak cerita.
Tapi tiba-tiba kami semua mendapat kabar dari Bobby bahwa dia tidak bisa
manggung dikarenakan urusan kerjaan yang mengharuskan dia untuk pergi ke
Singapura beberapa hari. Yah dengan berat hati kami harus membatalkan jadwal di
IKJ tersebut.
inagurasi tehnik industri Trisakti di Front Row, Taman Ria Senayan. Jurusan
tehnik industri merupakan almamater dari Erick, Zennis dan Nina. Karena mereka
semua baru saja lulus menjadi sarjana, otomatis merka sangat dihormati, jadi
para panitia memanggil mereka dan juga memanggil kami semua dengan sebutan bang, mungkin panggilan itu gara-gara terbiasa
dalam situasi ospek, hehe..Erick terlihat lebih ‘tega’ untuk mempekerjakan
junior-juniornya tersebut. Dari saat kami datang untuk ceksound, para panitia
tersebut langsung menyambut kami dan dengan sigap membawa seluruh peralatan
yang kami bawa. Dan ternyata itu perintah dari bang Erick, hehehe…Hal tersebut juga berlangsung sama saat kami
datang untuk manggung, para junior-junior itu dengan sigapnya menawarkan untuk valet
parking begitu mobil yang kami kendarai tiba di lokasi. Tapi kali ini bukan
lagi perintah Erick, tapi kayaknya memang kebijakan panitianya seperti itu.
Pada inagurasi tersebut, kami sepanggung dengan kerabat kami, White Shoes &
The Couples Company. Pada manggung kali ini, gw pribadi kurang begitu puas,
karena kondisi sound system dan akustik ruangan yang kurang begitu memadai
sehingga menghasilkan suara yang agak bergaung. Dan yang kedua karena tanggapan
penonton yang sedikit dingin. Sepertinya banyak dari penonton yang masih asing
dengan musik dari Ballads. Tidak bisa disalahkan juga, karena kami pun belum
merilis full album. Setelah menonton White Shoes yang bermain setelah Ballads,
kami langsung pulang karena jam 7 pagi besoknya, kami akan melakukan ceksound
di Waterpark Pondok Indah untuk acara ulang tahun Gadis siang harinya. Sebuah
pekerjaan berat untuk bangun pagi di hari Minggu.
berat untuk bangun pagi di hari minggu, akhirnya jam 7 lewat 5 kami semua sudah
tiba di waterpark Pondok Indah untuk melakukan ceksound. Begitu kami sampai
disana, keadaannya masih sangat lenggang, sound system pun sepertinya belum terpasang
dengan sempurna (hanya ampli saja yang sudah terpasang, sedangkan line-line
untuk ke mixernya sama sekali belum dipasang) Gw sudah mendapat firasat buruk
bahwa ceksound kali ini akan mundur
sangat lama dari jadwal yang sudah ditentukan. Sudah 2 kali berturut-turut kami
mendapat urutan ceksound pertama (yang pertama sewaktu manggung di IDE 2005 di
Sabuga) dan akibatnya waktu ceksoundnya pasti akan mundur karena pemasangan
kabel-kabel line ke mixer dan pengecekannya menghabiskan waktu yang sangat lama
dan sudah pasti kami sebagai band pertama yang melakukan ceksound adalah bahan
uji cobanya sampai semua line berjalan dengan semestinya. Pada kelanjutannya,
ternyata firasat gw benar, kami semua baru benar-benar melakukan ceksound pada
pukul 10. Jadi sekitar 3 jam kami semua
menunggu di situ, dengan rata-rata muka bantal yang baru bangun, ada juga
sebagian anak-anak yang belum mandi, ditambah rasa lapar, panas, dan
sebagainya. Gw dan Erick saat itu rasanya ingin sekali berenang dulu, karena
udaranya yang begitu panas sehingga membuat badan ini ingin sekali terkena air
yang dingin. Yah itung-itung sambil menunggu waktu ceksound, tapi apa daya, gw
tidak membawa celana ganti.
memesan travel untuk pulang ke
setelah selesai manggung, karena senen paginya gw masih ada UAS. Rasanya miris
juga besok paginya gw masih aja UAS di kampus sedangkan teman-teman seband gw rata-rata besok pagi masuk kantor
dan bekerja. Untung gw masih ada temennya yaitu Yunke, road manajer gw yang merupakan
teman kampus gw dan kebetulan senen paginya juga ujian yang sama dengan gw.
Balik lagi ke soal manggung, Ballads mendapat jadwal manggung sekitar pukul
14.00. Saat kami datang, venue telah dipenuhi oleh remaja-remaja putri yang
pastinya pembaca setia majalah Gadis. Seragam mereka rata-rata tampak sama,
dengan setelan tank top, celana pendek, dan sandal jepit. Tampaknya mungkin itu
dress codenya, pokoknya harus berbau pantai. Yah walau lokasi pantai tidak dipenuhi
oleh panitia, suasana kolam renang juga cukup apalagi dengan wardrobe yang
dipakai oleh para remaja putri tersebut membuat suasana waterpark pada saat itu
menjadi pantai sekali, hehe…Saat kami manggung udara sangat cerah, lagi-lagi
merupakan waktu yang cocok untuk menikmati musik kami, hehe…Kali ini set listnya
hanya 4 lagu yang kami bawakan. Respon penonton juga sangat baik.
yang tampaknya memang satu geng, berdiri
di paling depan panggung dan menari bersama. Dan hal tersebut membuat suasana siang
itu begitu menggembirakan. Beberapa dari mereka juga ada yang ikut bernyanyi,
terlebih saat kami bawakan lagu “About a Boy” dari soundtrack Catatan Akhir
Sekolah. Tak disangka, setelah kami manggung, udara sekejap berubah menjadi
sangat mendung, sepertinya akan turun hujan yang sangat deras. Jadwal penampil
sehabis kami, yaitu Homogenic dan sesaat sebelum Homogenic menaiki panggung,
turun hujan dengan sangat deras. Agak lega juga sih saat kami manggung belum
hujan, tapi kasihan juga untuk Homogenic, karena otomatis penonton jadi
meminggir dan menjahui panggung untuk mencari tempat berteduh. Gw dan Yunke
juga tidak sempat menonton Homogenic sampai habis karena gw sudah memesan travel
X-Trans untuk pukul 15.00 dengan tujuan Bandung, untuk kembali lagi menjadi
mahasiswa keesokan harinya.
yaitu acara prelaunching dari album Homogenic yang kedua. Tapi sebelum itu, gw
tiba-tiba mendapat kabar dari Felix, bahwa ada undangan untuk syuting dalam
rangka interview di O Channel untuk acara O Klip pada hari rabu tanggal 21.
Tawaran tersebut sebenarnya sangat mendadak. Gw sendiri masih di
sorenya gw ada janji untuk ke rumah tante gw di lembang. Gw meminta jadwalnya
diundur, dan ternyata susah banget.Ya sudah jalan satu satunya gw akan bolak
balik
syuting jam 11 siang. Selesai sekitar pukul 13.00. Syutingnya sendiri cukup
menyenangkan, dengan hostnya Lucy Wiryono. Acara O Klip ini akan ditayangkan
oleh O Channel pada tanggal 6 Januari 2006. Lalu setelah syuting selesai, gw
pun balik lagi ke
pada pukul 14.00, tentunya dengan travel favorit gw saat ini, X-Trans, hehe..
12.00 untuk mengejar ceksound di Aksara pada pukul 15.00. Sebelumnya gw udah
disms Yunke untuk langsung membawa baju ganti saat ceksound, jadi setelah
ceksound, gw tidak perlu balik dulu ke rumah, mengingat keadaan jalan di
dan suka macet dimana mana. Kami di jadwalkan manggung pada pukul 21.00. Kami
bermain cukup lancar. Walaupun Ballads tidak tampil full team, karena absentnya
Zennis dan Nina yang dikarenakan oleh kesibukan pekerjaan. Karena kurangnya 2
kerabat kami tersebut, maka lagu lagu yang dimainkan juga tidak terlalu banyak.
Ballads diberi kehormatan untuk menutup program One Hour Set yang telah
berlangsung hampir sebulan ini di TRL bar. Adapun program acara tersebut,
adalah memberi kesempatan pada band untuk bermain dengan set yang panjang (sekitar 45
menit sampai 60 menit) Pada kesempatan manggung di Bandung kali ini, Felix,
sang manager, tidak dapat hadir mendampingi anak anak seperti biasa, karena dia
harus pulang kampung ke India. Jadi kali in Yungkelah yang in charge secara penuh. Gw sendiri lagi-lagi harus berurusan dengan travel X-Trans dan keluarga. Jadi gw ke Bandungnya
tidak bisa bareng dengan anak anak yang berangkat pada hari kamis malam seusai
latihan. Karena jumat paginya gw harus ke rumah eyang gw dulu, karena pada natal
kemarin, gw belum sempat silahturahmi ke rumah eyang gw. Jadi gw berangkat dari
13.00. Dan sampai di
sekitar pukul 15.30, gw langsung meluncur ke TRL untuk melakukan ceksound pada
pukul 16.00.
masih bekerja di
Jadi mereka akan langsung menuju
selepas jam kerja mereka selesai. Nina sendiri juga menyusul dari kantornya
yang terletak tidak jauh dari lokasi TRL di Braga. Pada saat ceksound kami
lebih banyak berlatih memainkan lagu-lagu orang yang rencananya akan kami
bawakan pada malam harinya. Jadi saat latihan di
iseng-iseng memainkan lagu-lagu orang dari berbagai band brit pop yang dulu sering
kami bawakan sewaktu masih hijau dulu dan saat masih indies, hehe..Tiba tiba gw
kepikiran , mengapa tidak sekalian aja kita bawakan lagu-lagu itu saat manggung
besok, toh kita mendapat jatah waktu sejam. Anak anak masih ragu-ragu saat itu,
karena rata-rata sudah pada lupa akan lagu lagunya, dan pada malam itupun kami
tidak mendapat waktu lagi untuk berlatih lagu lagu brit pop tersebut, karena
waktu sewa studio pun sudah habis. Jadi kami sepakat untuk melatihnya kembali
keesokan harinya saat kami ceksound. Ternyata latihan pada waktu ceksound pun sepertinya
kurang, karena memang anak anak sudah lama banget tidak memainkan lagu lagu
Britpop tersebut. Akhirnya waktu ceksound pun telah habis, dan lagu lagu yang
akan kami bawakan nanti juga masih jauh dari sempurna. Tapi dengan keyakinan yang penting
indies, kami akan cuek aja dan tetap membawakan
beberapa lagu yang dulu sempat berjaya pada era keemasan Poster café, walau
latihan belum sempurna.
dan tentunya dengan pacar tercinta, hehe…Saat gw datang, Anne Marie, yang
bermain sebelum Ballads juga belum naik ke pentas. Yang baru manggung yaitu
1900 Yesterday. Bobby dan Zennis beserta pasangannya masing-masing berikut
Satria juga sudah sampai ke
(gila pasti capek banget ya bob, baru pulang ngantor disuruh ke
lagi, hehe) Sesaat sebelum pentas, kami semua bertanya-tanya kembali,apakah
nanti akan tetap memainkan lagu-lagu brit pop atau tidak. Mengingat kondisi
penonton yang tampaknya adem ayem saja. Gw sama Erick berpendapat liat ntar
aja, liat kondisi di lapangan. Kalau Bobby sih semangat-semangat aja.
Sebelumnya kami membuat setlist dan baru kali ini kami bermain lebih dari 10
lagu. Saat manggung lagu demi lagu kami bawakan dengan lancar, hingga pada
saatnya, setelah lagu "About a Boy", Bobby menutup sesi manggung kami dengan nama
Ballads of the cliché. Setelah itu kami manggung kembali tetapi dengan nama
Engsel (nama band kami saat SMU dulu,
saat masih manggung di acara-acara indies, hehe..norak banget yah) Langsung
saja Vino membuka sesi berikutnya dengan sebuah intro piano yang sangat catchy
dari grup Supergrass dengan lagu berjudul "Alright". Sekejap suasana TRL menjadi
lebih gegap gempita, penonton pun banyak yang familiar dengan lagu ini dan
banyak yang bernyanyi. Melihat pemandangan tersebut, keraguan gw sebelum
manggung untuk membawakan lagu-lagu Britpop, berangsur angsur menghilang.
Terlebih saat lagu kedua dari Stone Roses, "Elephant Stone" dibawakan, penonton
pun bertambah semangat. Dan kami juga bermain denga penuh semangat. Sudah lama
gw tidak merasakan energi yang sedemikian besar saat manggung bersama anak-anak
dengan nama Ballads of the cliché. Bobby pun tampak sangat bersemangat sekali,
jauh berbeda dengan Bobby saat membawakan lagu-lagu Ballads. Tapi secara
keseluruhan pada malam itu interaksi Bobby dengan penonton memang sungguh baik.
Dia tampak lebih santai dan ceria, sepertinya dia lupa akan kelelahannya
sepulang kerja. Saat memainkan lagu-lagu brit pop tersebut, gw seperti dibawa
lagi saat masa-masa hijau dulu, tidak terbayangkan sampai saat ini, gw masih
bermain band bersama mereka. Banyak hal yang telah kami lalui bersama. Dari
mulai menjadi band audisi acara SMU, lalu bermain di acara-acara indies di
poster café, sampai akhirnya merilis rekaman dengan lagu-lagu sendiri. Dan
dengan memainkan kembali lagu-lagu brit pop saat itu seperti menandakan bahwa
perjalanan yang telah kami lewati memang sungguh panjang. Malam itu kami
menutup pertunjukan dengan lagu dari Morrisey yang berjudul "You’re the one for
me, Fatty" Keringat membasahi tubuh hampir seluruh anak-anak termasuk gw. Kata
Fino, selama dia manggung bersama Ballads hampir sebulan ini, baru kali ini dia
manggung dengan keringat yang bercucuran di seluruh tubuhnya. Yah anak-anak memang
sangat bersemangat malam itu. Dan manggung kali itu menjadi sebuah penutup yang
manis di tahun 2005 bagi Ballads of the cliché.
Jumat, tanggal 30 Desember 2005, kami dijadwalkan untuk interview di majalah
Gadis. Gw sendiri lupa akan jadwalnya. Untung Wawan mengingatkan pada malam
sebelumnya. Wawancaranya sendiri berlangsung pada pukul 14.00. dan gw telah
memesan travel X-Trans untuk keberangkatan pada pukul 11.00. Tapi karena pola
tidur gw pada hari-hari sebelumnya yang selalu tidur pagi, walhasil pada hari
jumat itu, gw baru bangun pada pukul 12.00 siang. Gw panik, dan langsung
menelepon X-Trans untuk booking jam berikutnya. Dan sialnya hari itu sudah
mulai weekend, dan biasanya pasti ramai. Jadwal yang kosong baru ada untuk jam
13.30. Kayaknya memang tidak memungkinkan untuk gw wawancara di majalah Gadis,
di Jakarta pada pukul 14.00. Ya sudah gw langsung mengkontak yunke dan bilang
gw gak bisa ikut. Yunke sendiri sudah mencoba memundurkan jadwal, tetapi memang
tidak bisa. Ya sudah gw harus merelakan foto gw tidak terpampang di majalah itu,
huhu..
urusan antara ujian akhir semester, persiapan skripsi, manggung, urusan
keluarga sampai urusan
hehe..Pada bulan ini saja sudah tidak terhitung berapa kali gw harus pulang
balik Jakarta-Bandung. Terima kasih banyak untuk X-Trans dan tol Cipularang,
hehe…Sepertinya untuk beberapa bulan ke depan, gw harus benar-benar serius mengerjakan
skripsi gw, dan mungkin akan banyak mengurangi kegiatan gw di Ballads.
Mudah-mudahan aja kami tidak mendapat jadwal seperti bulan Desember ini. Karena
gw harus segera menyelesaikan kuliah gw dan segera menyusul teman-teman gw di
ballads yang sudah bergabung lebih dulu dalam klub sarjana, hehe..
Hei, saya akhirnya nonton klip Ballads yang About a Boy, garapan Angga. Hmm... Itu Angga yang menang Close Up Planet bukan, ya? Quiet simple, cukup banget. Sayang jarang banget tayang, ya.. Eh, saya juga liat kalian pas di TRL bareng Annemarie. Biola-nya gak kedengeran, euy..
ReplyDeleteHahahahahaa....penting nih! Lumayan deh Dim, olah raga malem2... tapi serius, seru banget tuh saat itu. hasrat "bergoyang keramas" bergejolak. eh, lo rajin juga ya nulis jurnal segini panjang. tapi lebih rajin lagi gue, baca jurnal sepanjang ini! hahahaha.... karena gue malem taun baru di rumah aja, gue anggep tour ke bandung kemaren sebagai malam taun baruan gue sama anak2 Ballads... cup..cup.. muaah....
ReplyDeletewah lo udh nonton? gw aja blm nonton nih di tipi, hehe..gw tungguin gak muncul2..kl angga gw malah gak tau dia yg menang close up planet. Yg gw tau dia kmrn jd astrada di CAS jg.
ReplyDeleteterima kasih ya mau datang ke TRL kmrn. Iy tuh sayang biola pas Anne marie ga kedengeran
kmnrn kurang ada penonton yg goyang2 keramas yah, hehe..tp emg seru yah malam itu.
ReplyDeletebtw gw kl lagi mau aja nulis. emang lo baca semuanya? gw aja abis nulis gak baca2 lagi krn kepanjangan, hehe...
happy new year yah bow..