Tuesday, August 8, 2006

Breakthru'

Rating:★★★
Category:Music
Genre: Alternative Rock
Artist:Nidji
Akhir-akhir ini di kepala saya selalu terngiang-ngiang melodi lagu “Hapus Aku” dari Nidji, band yang baru saja mengeluarkan debut albumnya yang berjudul Breakthru’. Mungkin hal itu terjadi karena setiap kali saya menonton televisi, mendengar radio, bertandang ke kamar anak kosan atau berjalan di pusat-pusat keramaian, lagu tersebut selalu diputar dan diputar. Lama kelamaan, saya mulai menyukai lagu itu. Karena sejujurnya lagu itu cukup bagus. Lagu itu juga yang menggerakkan saya untuk mendengar lagu-lagu Nidji lainnya dalam debut album mereka. Lagu itu sendiri adalah singel ketiga yang dirilis, sebelumnya Nidji telah merilis singel “Sudah” (yang memenuhi keinginan pasar musik lokal akan musik pop yang mendayu dayu) dan juga “Child” (yang membuat Nidji dicap sebagai band pengekor Coldplay).

Anggapan sebagai band pengekor Coldplay tampak paling jelas setelah melihat penampilan dan juga tehnik falsetto yang dimiliki oleh sang vokalis, Giring. Tapi untuk materinya sendiri di dalam album, tampaknya tidak semua terpengaruh oleh musik buatan Chris Martin dan kawan-kawan di Coldplay. Lagu-lagu lainnya di dalam album Breakthru’, menurut saya lebih banyak terpengaruh melodi-melodi atau hook-hook ala Keane, yang juga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Coldplay. Seperti pada “Engkau” dengan reffrennya yang membuat saya langsung membayangkan sosok vokalis Keane, Tom Chaplin yang sedang bernyanyi. Singel “Hapus Aku” yang sebelum ini saya bahas juga sedikit banyak terpengaruh oleh Keane. Lalu ada “ Kau dan Aku” - yang berpotensi untuk menjadi singel berikutnya - masih meniupkan aroma musik besutan trio yang berasal dari Battle, Inggris itu.

Tidak habis sampai disitu, Nidji juga ingin sekali menunjukkan sisi maskulin mereka dengan lagu-lagu yang lebih ngerock atau mungkin ingin menunjukkan refrensi musik mereka yang juga tidak ketinggalan jaman. Lagu-lagu seperti “Disco Lazy Time”, “Breakthrough” dan juga “Heaven” membawa kita kepada musik dance rock yang diusung serta dipopulerkan oleh grup-grup seperti The Killers atau juga Franz Ferdinand.

Mendengar Nidji seperti mendengarkan kompilasi dari band-band modern rock atau juga british rock yang sekarang ini sedang populer. Siapa yang menjadi panutan sudah terlihat dengan jelas. Tetapi musik dari band panutan mereka hanya bisa tercium dengan samar, karena kesemuanya diramu menjadi aroma. Aroma dari nafas yang sama bukan mengambil bagian yang sama dari suatu lagu dari band panutan mereka. Itulah yang menjadi kelebihan Nidji. Mereka bisa membedakan apa yang dinamakan terinspirasi atau menyadur secara langsung. Karena itu, dalam album ini kita tidak menemukan apa yang biasa disebut ‘tebak intro’ – yang biasa terjadi pada lagu dari band-band yang meniru habis band panutannya, sehingga hanya dengan mendengar intronya saja, kita bisa mengetahui lagu tersebut mirip dengan lagu band panutannya. Seharusnya Ahmad Dhani belajar banyak dari para juniornya ini, sehingga tidak terus-terusan mencuri bagian lagu dari band-band pujaannya dengan seakan-akan menganggap kita tidak pernah mendengarkan band lain selain Dewa 19.

18 comments:

  1. Gue pernah nonton Nidji (waktu itu masih NIJI) taun 2003, pas gue kerja di pe'plus, dan mereka menggunakan jasa pe'plus. Mereka bawain lagu2 Coldplay seperti Shiver sama Yellow. Itu aja sih tambahan gue :p yuuuukkk!

    ReplyDelete
  2. biar mampuslah tuh si dani dan dewa nya... KLO UDAH MENTOK BUBAR AJEE!! DREAM THEATER AJE MENTOK BUBAR!

    ReplyDelete
  3. nidji emang tob.. dan mereka nga pernah memungkiri kalo mereka sangat terpengaruh oleh britpop terutama coldplay...

    ReplyDelete
  4. hebat review si dimas. apakah dia bisa jadi seorang a&r top pada saat kita menua nanti?

    ReplyDelete
  5. dulu tahun 2005, ballads kan pernah sepanggung ama nidji di pesta indosiar..waktu itu nidji jg blm beken..dr situ emg udh keliatan mental artisnya..mereka gak ada gugup2nya pas masuk tv, beda banget ama anak2 ballads yg udh keringet dingin sebelum on air..hahaha...

    ReplyDelete
  6. ntar juga lama-lama dewa isinya cuma ahmad dhani doang, personil lainnya cm additional..tp mending bubar jalan aja sih kl gitu

    ReplyDelete
  7. ah bung vampir bisa saja..tapi kl gw jd a&r gw mungkin akan kecolongan kl dihadapkan dengan demo seperti band radja..yg sekilas tampak kurang menjanjikan tetapi anehnya malah mendatangkan keuntungan bagi labelnya..berat bo jd a&r

    ReplyDelete
  8. iya, bagus tulisannya hehe. Saya suka juga sih sama band ini. Yah, lumayanlah. Dan pas saya ngobrolin band ini ma temen saya, teman saya bilang, "They are the ambassador of our 'menye-menye' generation."

    ReplyDelete
  9. gua bilang satu orang yang ga akan didepak dhani dari dewa. andra. dhani mampus ga ada andra.

    ReplyDelete
  10. nice tag.. ya,i think they're okay..cant help to sing along deh pokoknya!

    ReplyDelete
  11. waduh nidji juga lagi membahana di rumah gue, bahkan sepupu gue yg kelas 5 SD aja bisa niruin gayanya giring nyanyi... yah, dhani agak susah juga kayanya kalo udah "tinggi" nengok ke bawah.... "dewa" kan selalu ada di "ketinggian", di langit biasanya... hehe....

    ReplyDelete
  12. eh iya maap, permisi, ikutan reply yak... ga tahan pengen ikutan komen.. hehe..

    ReplyDelete
  13. Gue baru mau beli albumnya nanti pas mereka merilis album kedua. Itu kalo emang bagus album keduanya. Kalo bagus, ya berarti mereka artis bagus. Suka males aja melihat beberapa insert di tv yang menayangkan mereka memainkan lagu orang dengan aransemen yang sama persis di atas panggung. Selain itu, masih terkenang kenangan lama dengan rock garasinya mereka. Jadinya super subyektif sih. Tapi, biarin ah.

    ReplyDelete
  14. album ini sebenrnya lumayan sih lix..tp emg kabarnya kl mereka manggung, mereka masih mengkover lagu band idoalnya dengan aransemen yang sama..kl lagu yang pernah dibwain pas mereka manggung brg kita di indosiar, masuk album juga..jd sebagain ada lagu-lagu dance rock, sebagian lagi lagu lagu2 tipe coldplay dan keane...

    ReplyDelete
  15. Hmm kalo gue bilang emang oke sih nidji .... personilnya orang2 yg emang ok2 kok ..dulu gue pernah se band bareng si giring jaman2 sma makanya gue tau taste nya ini band pasti beda ..... di banding band2 yg bertebaran di major

    ReplyDelete
  16. Bawain suede album2 pertama sama shed 7 sama lagu - lagu nya si giring ...

    ReplyDelete