Friday, May 19, 2006

Da Vinci Code

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Jumat malam kemarin, gw akhirnya menonton film Da Vinci Code. Film yang paling ditunggu tahun ini yang diangkat dari novel kontroversial karya Dan Brown. Gw sendiri sama sekali belum pernah membaca bukunya. Mungkin gw termasuk orang yang paling ketinggalan karena tidak membaca buku Da Vinci Code. Yang mungkin telah dibaca oleh jutaan orang di dunia ini. Sebabnya, sebelum membaca bukunya, semua teman gw sudah menceritakan isi buku ini. Semua orang membicarakannya. Sehingga gw pun mengurungkan niat gw untuk membaca buku tersebut. Karena pada dasarnya gw lebih tertarik pada kontroversi sejarahnya, dan bukan pada cerita fiksi petualangannya. Lagipula lebih baik gw menunggu filmnya saja. Karena semenjak buku ini laris di pasaran, gw semakin yakin buku ini akan dibuatkan versi layar lebarnya. Dan ternyata dugaan gw benar.

Film ini dibuka dengan pembunuhan seorang kurator terkenal bernama Jacques Saunière di museum Louvre di Paris. Cerita lalu bergulir kepada seorang profesor ahli simbolisasi agama bernama Robert Langdon (Tom Hanks) yang pada awalnya dituduh sebagai pembunuh sang kurator. Yang pada akhirnya bersama seorang polisi bagian cryptologist yang bernama Sophie Neveu (Audrey Tautou), berkelana dari Paris sampai London untuk memecahkan misteri di balik pembunuhan Jacques Saunière, yang ternyata berkaitan erat dengan misteri di balik karya-karya terkenal dari Leonardo Da Vinci dengan tujuan untuk mendapatkan kebenaran mengenai legenda Cawan Suci atau Holy Grail. Kisah petualangan Robert Langdon dan Sophie berikut dengan aksi kejar kejaran antara mereka berdua dengan kapten polisi Perancis yang bernama Fache (Jean Reno), disajikan begitu menarik dan sangat intens. Membuat kamu akan berpikir 10 kali untuk meninggalkan gedung bioskop jika ingin sekedar buang air kecil.

Setelah menonton filmnya, ternyata anggapan gw salah selama ini. Yang menganggap kisah petualangan fiksi di dalam Da Vinci Code tidak semenarik seperti mitos sejarah kontroversialnya. Selama menonton filmnya, tidak ada satupun moment di dalam film, yang menurut gw membosankan. Film berdurasi dua setengah jam terasa sebentar. Karena kita akan dibuat menjadi sangat larut dalam aksi petualangannya. Penggambaran masa lalu dan juga penggambaran dari pikiran 2 tokoh utama di dalam film juga disajikan dengan sangat menarik. Bayangan pikiran dan masa lalu seolah-olah hadir pada saat bersamaan dengan masa sekarang. Sebuah gaya sinematografi yang juga pernah dilakukan Ron Howard-sutradara film ini- pada filmnya terdahulu, Beautiful Mind. Mungkin hal tersebut merupakan ciri khasnya.

Satu hal yang menjadikan kisah Da Vinci Code ini menjadi buah bibir di masyarakat karena terkait tentang terkuaknya kisah misteri mengenai Yesus Kristus, yang selama ini ternyata tidak hidup selibat, melainkan Yesus pernah menikah dengan Maria Magdalena dan mempunyai anak yang keturunannya masih hidup sampai sekarang. Karena hal itu, lalu munculah kisah mengenai Priory of Sion, Opus Dei, dan Knight Templar yang saling berkaitan dengan kisah tersebut. Sebuah fakta baru yang mengejutkan semua umat Kristiani dan tentunya membuat pihak Vatikan seperti kebakaran jenggot. Tetapi menurut gw dengan adanya kisah misteri di balik Yesus Kristus, tidak harus membuat umat Kristiani tergoyang keimanannya atau juga menimbulkan kemarahan. Seperti yang Robert Landon katakan kepada Sophie di akhir film, bahwa percayalah kepada apa yang kau percayai selama ini.

Mungkin untuk kamu yang telah membaca bukunya akan sedikit kecewa setelah menonton film ini. Memang itulah konsekuensi yang harus didapatkan dari film yang diangkat dari sebuah novel. Pasti akan sulit menggambarkan seluruh detail yang ada di dalam buku. Tetapi teman gw yang kemarin juga ikut menonton dan dia juga telah membaca bukunya mengungkapkan kepuasannya terhadap film ini. Beberapa detail cerita di buku yang tidak tersaji dalam film, menurut dia adalah hal yang lumrah dan bisa dimaafkan. Karena tidak menghilangkan serunya kisah dari Da Vinci Code itu sendiri. Yah mungkin lebih enak seperti gw, yang sama sekali belum pernah membaca bukunya. Karena tidak ada rasa kecewa sedikit pun setelah menonton film ini. Yang ada hanyalah kekaguman akan kisah petualangan dan mitos sejarah kontroversial yang begitu menarik untuk ditonton.


14 comments:

  1. mendingan baca In The Name of The Rose nya Umberto Eco, mas! Tapi gue pengen banget nonton filmnya soalnya ada Ms.Tatou sih..cantik bgt ya, kayak permen loli mukanya, manis bgt

    Pas gue ke Paris dulu, lagi heboh2nya buku ini..jadinya di Louvre semua orang nyemut di depan Madonna of the Rock sama Monalisa..gue belom ngeh soal Da Vinci Code..trus pas di airport baru iseng2 beli..nyesel abis pas di Louvre gak bener2 merhatiin tuh lukisan, soalnya males berdesak2an gitu

    ReplyDelete
  2. Sayang yah banyak subtitle yg ga diterjemahin (sengaja kah?).

    ReplyDelete
  3. tapi menurut gue in the name of the rose cukup terpisah, secara thriller itu novel jauh lebih "detektif", secara sinematik sama2 oke tapi dvc lebih banyak tempatnya, sedangkan itnotr cuman biara fiktif doang (walaupun detailnya sangat sangat, sangat mengagumkan), dan data2 abad pertengahannya kurang menarik untuk orang awam (walaupun bisa menepatkan dalam analogi yang pas dalam konteks pemikiran modern, secara umberto eco aslinya memang professor abad pertengahan)

    Kalo gue bilang justru salah satu source booknya Dan Brown dalam Angels & Demons / Da Vinci Code itu dari Foucault's Pendulum (Umberto Eco juga).

    ReplyDelete
  4. gue rasa itu emang sengaja, banyak kata2 detail/signifikan yang gak diterjemahin, akhirnya yang nonton pada gak ngerti semua (yang engga baca bukunya) hihihi, gue mendengar banyak pertanyan dan penjelasan singkat dari sesama penonton (yang sama2 gak baca bukunya) selama di bioskop.

    ReplyDelete
  5. temen yang gua udah baca bukunya bilang film itu busuk dan sangat mengecewakan. bahkan karakter yang ada tidak bisa mewakili karakter di dalam bukunya. emang sulit buat memfilmkan sebuah buku. sepanjang ingatan gua, yang paling sukses mungkin peter jackson dengan the lord of the rings-nya. gua sendiri belum nonton dan berniat menonton. cuma kalo mau liat kontroversi yesus sih mendingan nyimak aja the last temptation of christ. haha...

    ReplyDelete
  6. lotr juga jadi kurang bagus kok dari segi cerita pas di filemin, terlalu hollywood. Film adaptation dari novel yang cukup konsisten dengan essensinya itu Fight Club.

    ReplyDelete
  7. Dan satu lagi..Fear And Loathing In Las Vegas!

    ReplyDelete
  8. iya nampaknya sengaja ga ditranslate deh..untung gw casciscus enggrisnya bwehekekekek

    ReplyDelete
  9. missfantomette : gw malah penasaran ama buku sourcenya si Dan Brown..yg judulnya kl gak salah : Holy Blood, Holy Grail..katanya Dan Brown banyak ngambil dari sini..ampe bermasalah mengenai hak cipta juga

    indratujuh : iya gw juga gak tau tuh knpa gak ditranslate..apa alasannya yah? pertama gw pikir kyk nonton dvd bajakan yg jelek, kl si translatornya gak tau maksud kalimatnya, gak ada translatenya..hahaha...Oh iya ndra, buku Holy Blood, Holy Grail masih ada gak di Aksara?

    ReplyDelete
  10. gue denger pas malam minggu kemarin banyak yg gak kebagian tiket Da Vinci Code gara2 ribuan orang yg nonton di jkt?huhuhu gue musti nyari orang buat jagain Anais dulu nih baru bisa nonton.

    Dim, di kompas gue baca secara sinematografi film ini kurang, setidaknya itu pendapat penonton dan kritikus yg di Cannes..Ahhh penasaran

    ReplyDelete
  11. Wah ga tau deh gue..divisi gue kan di brawijaya.Jadi jarang2 ngecek ke kemang ey

    ReplyDelete
  12. holy bllod, holy grail mah butut pisan dim. selain riset bukunya berdasarkan dokumen palsu yang sengaja "ditanam" di perpusnas prancis, trus sengaja dibikin priory of sion ada hubungannya dengan keturunan yesus, saat dimana yang bikin "priory of sion" maunya dianggep keturunan raja2 merovingian untuk kepentingan yang lebih politis kedepannya.

    ReplyDelete
  13. the name of the rose? gak pake "in" kayanya yak..
    seru tuh buku.. tp pusing dit bacanya.. banyak quotation bahasa latin..
    argh..
    mending baca Gan KL..
    pendekar 4 alis rawks!!!
    ;p

    ReplyDelete