Hari Minggu dan
Senin kemarin, akhirnya Ballads of The Cliche telah menyelesaikan sesi rekaman
bagian pertama yang telah dimulai dari awal bulan kemarin. Total lagu yang
telah direkam pada sesi pertama ini berjumlah 10 lagu. 3 lagu untuk singel yang
akan keluar pada 6 juni nanti. Dan 8 lagu untuk full album yang akan keluar
pada kuartal terakhir pada tahun ini. Masih kurang lebih 7 lagu lagi yang akan
direkam pada sesi kedua yang kira kira akan dimulai pada awal bulan depan.
mendapat giliran take terakhir adalah gw. Kemarin gw take vokal dan piano.
Sebenarnya keduanya mempunyai porsi yang tidak begitu besar dalam lagu, tetapi
karena gw tidak terbiasa melakukan take vokal dan piano, rekaman kemarin agak
sedikit tersendat.
vokal hanya pada bagian reffren saja. Part ini sangat sedikit. Tetapi ternyata
sangat susah. Karena menurut operator Pak Irul, vokal gw kurang ‘nakal’. Tidak
senakal vokal Bobby pada lagu tersebut. Karuan saja, gw kebingungan. Entah apa
definisi vokal kurang ‘nakal’. Yah akhirnya setelah perjuangan yang hebat, gw
bisa menyelesaikan bagian kecil tersebut.
piano. Jadi ada 1 lagu instrumental yang gw buat. Sebelumnya untuk lagu
tersebut, gw sudah take gitar akustik string sama nylon. Tapi rasanya memang
perlu instrumen lain untuk lebih memperkaya aransemen lagu tersebut. Pilihan
jatuh kepada piano. Karena gw sudah mendapat bayangan, pianonya mau diisi
seperti gimana, gw pede aja melakukannya sendirian. Tetapi saat pengaplikasiannya,
ternyata tidak segampang yang ada di bayangan gw. Walhasil proses rekaman jadi
tersendat, karena gw belum menemukan part pasti yang bisa direkam. Untung di
studio ada Erick. Jadi gw bisa mendiskusikannya dengan dia, part mana yang
terbaik untuk direkam.
rekaman, bagian kecil, yang sering kita anggap sepele bisa menjadi bagian besar
yang sangat sulit untuk dilakukan. Yang harus terus kita ulang sampai
mendapatkan hasil yang terbaik. Mengulang terus suatu bagian kecil dalam jangka
waktu yang panjang, bisa membuat gemas dan stres. Gemas karena hanya bagian kecil saja kok tidak selesai
selesai. Kalau stres lebih kepada progres rekaman yang otomatis terhenti karena
masalah itu. Sedangkan shift studio terus berjalan tanpa kompromi. Yang pada
akhirnya mengakibatkan jam di studio terasa berdetak lebih cepat.
iyah kamuh tuh kurang nakal dimashhh...
ReplyDeleteAh, take piano gak ajak2 siih...
ReplyDeletedoaku bersama kalian!
ReplyDeleteholga segera datang!
ReplyDeletesiapkan uangmu saja!
iya nih saya memang tidak senakal bobby..emang bandel dia.haha..
ReplyDeletesitu katanya sedang menuntut ilmu di daerah batu sari..saya kesepian tanpamu..huhu..
ReplyDeleteterima kasih doanya
ReplyDeletesip!
ReplyDeletemas, di lagu "about a boy" kan pake string juga tuh, berapa piece? miking-nya gimana? di studio mana? buat referensi gue nih soalnya gue mau take ulang stringnya karena kemaren kita cuma total pake mic condenser buat ambil reverb ruangan tapi jadinya detail tone-nya kurang dapet, thanks before ya, looing forward to your reply.
ReplyDelete