Keindahan adalah
suatu rasa yang merefleksikan segala hal yang positif dalam kehidupan. Termasuk
di dalamnya adalah kebahagiaan, kebaikan, kecantikan, dll. Mungkin bagi setiap
orang keindahan yang dirasakan memiliki unsur-unsur yang berbeda-beda. Karena
keindahan itu adalah rasa yang kita rasakan secara personal sebagai seorang
manusia.
Berikut ini adalah 20
lagu yang menurut saya adalah yang
paling indah yang pernah diciptakan di dunia ini. 20 lagu yang bisa membuat
saya merasakan keadaan damai, tentram, bahagia dan segala aspek yang menurut
saya indah saat mendengarkannya. Inilah lagu-lagu terindah yang pernah
diciptakan di dunia (tidak berdasarkan urutan)
- What a Wonderful World (Bob Thiele / George David Weiss)
lagu ini, Louis
Amstrong mengajak kita untuk bisa menikmati hidup melalui sesuatu yang
sederhana. Kita harus bersyukur masih bisa mendengar suara bayi menangis dan melihat mereka tumbuh
dewasa di sekitar kita, atau masih bisa melihat birunya langit di atas kepala kita yang bisa mencerahkan hari. Semua kesederhanaan itu yang membuat hidup ini lebih indah.
- La Vie En Rose (Edith Piaf)
La
Vie En Rose diambil dari bahasa Perancis yang mempunyai arti Life in Pink. Diciptakan dan juga dibawakan
pertama kali oleh Edith Piaf yang juga berasal dari Perancis. Semenjak itu
banyak artis yang telah membawakan ulang lagu ini. Yang paling terkenal mungkin
adalah versi dari Louis Amstrong. Lagu ini juga sering disertakan dalam film.
La Vie En Rose adalah sebuah lagu cinta yang singkat namun memiliki kedalaman
tersendiri. Mungkin hal tersebut yang membuat para filmmaker banyak menggunakan lagu ini ke dalam adegan romantisnya.
- What The World Needs Now is Love (Burt Bacharach / Hal David)
Lagu
ciptaan Burt Bacharach ini – yang dipopulerkan oleh Jackie De Shannon - mungkin adalah lagu yang paling sesuai
dengan keadaan dunia sekarang ini. Dunia
saat ini penuh akan kebencian dan peperangan. Yang kita butuhkan sekarang
hanyalah cinta bukan kebencian. Tidak masalah bahwa lagu ini membawa pesan yang
utopis. Karena kita pun masih boleh bermimpi.
- (They Long to Be) Close to You (Burt Bacharach / Hal David)
Tidak ada penyanyi yang
akan lebih cocok untuk menyanyikan lagu ini selain Karen dari The Carpenters.
Suara indahnya mampu membuat sepasang suami istri lanjut usia kembali merasa
seperti remaja yang tengah dimabuk cinta. Melalui The Carpenters, lagu cinta
ini mungkin adalah lagu yang paling populer yang pernah diciptakan oleh Burt
Bacharach.
- Moon River (Henry Mancini / Johnny Mercer)
Lagu
ini diciptakan komposer Henry Mancini khusus untuk film Breakfast at Tiffany’s
yang dibintangi aktris cantik Audrey Hapburn. Semenjak kepopuleran film
tersebut, banyak artis yang merekam ulang lagu ini ke dalam berbagai versi.
Mulai dari Frank Sinatra, Andy Williams, Lisa Ono sampai Morrisey. Tetapi
rasanya tiada yang lebih indah dari versi asli saat Audrey Hapburn menyanyikannya
dengan iringan sebuah gitar akustik di pinggir jendela apartemennya - pada
salah satu adegan dalam film tersebut. Sebuah versi yang sederhana dengan suara
Audrey Hapburn yang pas-pasan malah membuat lagu ini menjadi semakin bernyawa.
6. God Only Knows (Brian Wilson / Tony Asher)
Lagu indah ini diambil dari album klasik Pet
Sounds milik The Beach Boys. Diproduksi dengan sempurna oleh Brian Wilson,
dinyanyikan dengan penuh cinta oleh Carl Wilson - yang juga adik dari Brian
Wilson. Saat dirilis tahun 1966, lagu ini tercatat sebagai lagu pop pertama yang
menggunakan kata God untuk judul
lagu. God Only Knows menurut saya adalah salah satu lagu cinta terbaik yang
pernah direkam.
7. Here, There and Everywhere (John Lennon / Paul McCartney)
Dalam salah satu interviewnya, Paul
McCartney pernah mengakui bahwa lagu ini dibuat pada malam disaat dirinya dan
John Lennon pertama kali mendengarkan album Pet Sounds. Lagu ini adalah versi
The Beatles dari lagu God Only Knows milik The Beach Boys. Sebuah lagu balada
yang sangat manis yang dipersembahkan Paul McCartney untuk pacarnya saat itu,
Jane Asher.
8.
When I Fall In Love (Edward Heyman / Victor Young)
Lupakan
versi Glen Fredly dan Dewi Sandra yang membuat lagu ini seperti lagu cinta yang
buruk. Kembalilah mendengarkan versi asli yang dinyanyikan oleh Doris Day atau
juga Nat King Cole. Atau jika memungkinkan luangkanlah waktu untuk menonton
kembali film Sleepless in Seattle. Setelah itu pasti kamu akan menyadari bahwa
lagu ini sebenarnya sangat romantis.
9.
The Face I Love (Antonio Carlos
Jobim)
Suara
polos dari Astrud Gilberto serta melodi ringan yang dibuat oleh Antonio Carlos
Jobim, membuat lagu ini menjadi sangat menyenangkan. Mendengarkan nuansa riang
dalam lagu ini, membawa kita seakan akan seperti melihat Astrud Gilberto
menari-nari kecil seraya bernyanyi di tengah padang rumput yang luas dan
diantara bunga-bunga yang bermekaran.
10. The Waltz (Sijie Nergaard)
Iringan
seksi gesek yang menyayat hati, menjadi sebuah jembatan yang sempurna bagi
masuknya suara bening dari Siljie Nergaard di awal lagu. Ada perasaan nyaman
saat mendengarkan bagian tersebut. Terlebih pada kelanjutan lagu yang
keseluruhannya berirama waltz. Seperti berdansa dengan kekasih di lantai dansa
yang kosong pada sebuah pesta yang telah usai.
11. Bridge Over Trouble Water (Paul Simon)
Mungkin
jika Simon and Garfunkel tidak pernah menciptakan lagu ini, kita tidak akan
pernah mendengar lagu Cayman Island dari Kings of Convenience. Bahwa Kings of
Convenience membawa nafas yang kurang lebih sama dengan pendahulunya Simon and
Garfunkel, mungkin tidak kita ragukan lagi. Lagu ini sendiri membawa pesan
positif untuk orang yang sedang dilanda kesusahan. Disajikan dengan sangat
menyentuh melalui iringan piano yang mendominasi pada hampir keseluruhan lagu
dan tentunya dibalut oleh perpaduan harmonis suara Paul Simon dan Art Garfunkel
yang tiada duanya.
12. Over The
Rainbow (Harold Arlen / Yip Harburg)
Lagu ini pertama kali dipopulerkan oleh Judy Garland
dalam Wizard of Oz. Semenjak itu, Judy Garland selalu identik dengan lagu ini.
Menariknya lagi, karena Judy Garland juga dikenal sebagai gay icon, maka lagu ini juga dijadikan sebagai gay anthem oleh kaum penyuka sesama jenis. Saya sendiri bukan penyuka
sesama jenis tetapi saya sangat mencintai lagu ini. Nada yang ditampilkan
begitu kuat dan megah, membuat kita akan bergidik jika lagu ini dinyanyikan
oleh penyanyi yang tepat. Seperti saat salah satu finalis American Idol, Katherine
Mcphee menyanyikannya dengan sempurna.
13. White
Christmas (Irving Berlin)
Lagu
ini adalah salah satu lagu natal favorit saya. Walau sampai sekarang, saya
belum merasakan apa yang sesungguhnya dikatakan sebagai white christmas yang dipenuhi oleh salju dan pohon-pohon cemara di
depan rumah. Hingga kini, saya selalu memimpikan mendengarkan lagu ini di
tengah hujan salju. Lagu ini dipopulerkan pertama kali oleh Bing Crosby, yang
namanya juga menginspirasi pelawak legendaris negeri ini untuk mengganti nama
depannya menjadi Bing Slamet.
14. He Ain't Heavy He's My Brother (Bobby Scott / Bob Russell)
Mendengarkan
lagu ini, membawa ingatan saya kepada sebuah iklan di televisi yang saya tonton
sewaktu kecil. Iklan itu menampilkan 2 ekor gajah – yang tampak seperti kakak
beradik - yang sedang berjalan di tengah padang pasir. Mereka bersenda gurau dengan
cara mereka sendiri. Lagu ini mengalun mengiringi perjalanan dari kedua gajah
tersebut. Lagu dan gambar yang ditampilkan dalam iklan tersebut sangat selaras
dan menyentuh. Suara harmonika yang terkesan rapuh pada intro lagu, membuat
lagu milik The Hollies ini terasa lebih getir namun indah untuk dinikmati.
15. The Sound of Music (Richard Rodgers / Oscar Hammerstein)
Lagu
ini adalah main theme dari film
legendaris yang berjudul sama yaitu The Sound of Music. Ditampilkan pada bagian
pembuka, dimana tokoh Maria yang diperankan oleh Julie Andrews menyanyikan lagu
ini di tengah bukit hijau yang terbantang. Lagu ini sendiri sudah mempunyai
melodi yang indah dan karena diperkuat oleh adegan tersebut, membuat lagu ini
menjadi kecintaan semua orang yang
menonton film The Sound of Music.
16. Climb
Ev’ry Mountain (Richard Rodgers / Oscar Hammerstein)
Lagu ini adalah salah satu dari lagu-lagu indah
yang khusus diciptakan Rodgers dan Hammerstein untuk film The Sound of Music. Lagu
ini ditampilkan pada bagian penutup dari film, dimana keluarga Von Trapp pada akhirnya melepaskan diri dari tirani Nazi, ditandai
dengan adegan mereka sekeluarga mendaki bukit-bukit hijau diantara pegunungan
Alpen yang indah. Lagu, latar, adegan dan pesan kesemuanya sangat menyatu
sehingga menimbulkan kesan yang mendalam.
17. Overjoyed
(Stevie Wonder)
Saya mengibaratkan lagu ini seperti air sungai
yang mengalir tidak begitu deras. Mengalun ringan, membuat kita seperti ingin
segera merasakan aliran airnya. Sekedar untuk membasuh kaki. Atau mengamati
jalannya air yang mengalir. Ditambah lagi dengan sayup-sayup suara burung-burung
yang bernyanyi di sepanjang lagu, membuat lagu ini menjadi begitu damai. Lirik
yang sebenarnya tidak membahagiakan terasa menjadi membahagiakan.
18. New Snow (Billy Barber)
Lagu ini dibawakan oleh grup yang bernama Flim
and The BB’s. Saat mendengarkan lagu ini, bayangkanlah pada situasi dimana kamu
sedang berada di dekat perapian di sebuah rumah di negeri 4 musim. Dengan
secangkir coklat panas di tangan. Menghangatkan diri di tengah cuaca yang kian
dingin. Di luar jendela, terlihat salju mulai turun dengan indahnya.
Bertebangan, mengikuti angin yang juga kian kencang. Hinggap di antara
ranting-ranting yang mengering. Lalu pada akhirnya jatuh satu demi satu.
19. Across The Universe (John Lennon / Paul
McCartney)
Suara kepak burung dalam intro lagu ini seperti
membawa kita terbang bersama John Lennon melintasi jagat raya dalam perjalanan spiritualnya. Lagu ini sangat anggun dan eksotis. Tidak
mengherankan, karena lagu ini adalah hasil kontemplasinya selama di India, yang
pasti dipenuhi akan muatan-muatan spiritual. Lagu ini memang sarat perenungan
sekaligus sebuah gambaran yang sangat tepat dari karakter seorang John Lennon
yang sama sekali bertolak belakang dengan karakter dari pasangan ‘jiwa’nya,
Paul McCartney.
20. Gymnopedie no. 1 (Erik Satie)
Sebuah lagu indah akan
tetap terdengar indah walaupun tidak disertai lirik. Lagu ini salah satunya.
Sebuah lagu instrumental karya Erik Satie, seorang musisi minimalis dari
Perancis. Lagu ini bisa dikatakan sebagai titik awal berkembangnya musik yang
dinamakan Ambient Music - yang pada
nantinya dipopulerkan oleh musisi Brian Eno. Lagu ini menampilkan melodinya
yang sangat terkenal, sehingga banyak musisi yang menyisipkan melodi ini ke
dalam lagu-lagu mereka. Dari mulai Endorphin di dalam kompilasi Cafe Del Mar
sampai musisi tanah air, Sore di dalam lagu mereka yang berjudul Mata Berdebu.