Monday, April 28, 2008

Lagu-Lagu di Penghujung Bulan April


Inilah lima lagu yang sedang saya dengarkan belakangan ini. Lagu-lagu penyejuk jiwa yang juga menjadi teman baik di kala lelah datang menghampiri. Silahkan klik judul lagu dan nama artisnya jika ingin mengunduhnya.

1. The Kinks – Waterloo Sunset
(Something Else – 1967)

Menurut saya The Kinks adalah salah satu band asal Inggris yang dianggap underrated pada jamannya. Walaupun mereka banyak menghasilkan lagu-lagu mengagumkan, namun tetap saja mereka berada di belakang bayang-bayang 60s classic band lainnya seperti The Beatles ataupun The Who. Saya pribadi, mulai tertarik menelusuri album-album The Kinks setelah pemunculan beberapa lagu mereka dalam film-film favorit saya. Dan salah satu lagu The Kinks yang saya anggap sebagai salah satu yang terbaik dan sedang saya dengarkan belakangan ini adalah Waterloo Sunset. Lagu ballad rock ini merupakan penutup yang manis dari album The Kinks, Something Else. Menceritakan sebuah kesedihan sekaligus kedamaian dari seorang pria yang menyaksikan sepasang kekasih dari sebuah jendela.


2. Beachwood Sparks  - By Your Side (Sade cover) 

(Once We Were Trees – 2001)

Band asal Los Angeles, Amerika Serikat ini terkenal dengan kemampuannya dalam menghidupkan kembali spirit “cosmic American music” yang dulu pernah dilakukan oleh Gram Parsons. Dengan berbagai pengaruh dari The Beach Boys, The Byrds, The Flying Burritos Brothers, dan juga Buffalo Springfield, Beachwood Sparks sukses dalam meramu nafas country-rock dengan elemen psychedelic menjadi kesatuan warna yang solid. Bahkan disaat mereka melakukan cover version dari lagu hits By Your Side yang dipopulerkan oleh Sade, warna khas dari Beachwood Sparks sangatlah terasa. Lagu ini menjadi teman perjalanan yang setia ketika saya tengah melaju di jalan tol Cipularang.


3. My Morning Jackets – Sec Walkin’

(Evil Urges – 2008)

Para indie rockers asal Louisville, Kentucky yang dicintai para hippies dan juga para hipsters ini, akan kembali merilis album baru pada bulan Juni 2008 nanti. God bless the internet, di bulan April ini saya sudah bisa mendengarkan bocoran album terbaru dari band yang juga pernah menjadi cameo dalam film Elizabeth Town di bawah nama Ruckus. Menurut saya, di album ini My Morning Jackets semakin berhasil dalam menghilangkan stereotip southern band dengan semakin berwarnanya musik yang mereka hasilkan yang bagusnya tetap dibungkus dengan elemen musik pop yang ramah di telinga. Salah satu track favorit saya dari album ini adalah Sec Walkin’, sebuah himne syahdu yang menggetarkan.


4. SORE – Karolina

(Ports of Lima – 2008)

Album SORE terbaru, Ports of Lima telah menjadi heavy rotation bagi saya selama bulan April ini. Memang lagu-lagu dalam album ini sedikit lebih sulit dicerna dibandingkan lagu-lagu dalam album terdahulu Centralismo, namun setelah berulang kali mendengarkan, barulah saya menemukan sensasi-sensasi hebat. Pertama kali mendengarkan album ini, track Essensimo yang dengan cepat meraih perhatian saya. Setelah itu barulah track ini, berjudul Karolina yang merupakan track penutup album. Lagu ini dinyanyikan dan diciptakan oleh Ramondo Gascaro (Mondo) beserta Ade Paloh. Dengan suara khas dari Mondo yang berada di antara wilayah jazz dan soul serta dengan falsetto dari Ade Paloh di refren lagu, Karolina mendapat perlakuan yang begitu sesuai. Lagu ini bisa saya katakan sebagai lagu paling seksi yang pernah SORE hasilkan. Seperti melihat sebuah persaingan yang sehat antara Al Green dan Stevie Wonder dalam mendapatkan seorang wanita untuk mereka tiduri.


5. Early Songs – Raining at Your House

(Wind Wound – 2007
)

Early Songs merupakan sebuah project dari multi-instrumentalist asal Glasgow, David Scott yang sebelumnya kerap kali mengisi musik scoring dari beberapa film pendek. Album ini adalah album pertama yang David hasilkan. Menampilkan nomor-nomor instrumental cantik berbasis gitar yang mengalun damai yang saya rasa tepat untuk mengisi latar musik dari film yang berkisah tentang keluarga di sebuah pedesaan. Salah satu track favorit saya di album ini adalah Raining at Your House. Pedal Steel yang mendominasi keseluruhan lagu yang bersahutan dengan dentingan akustik gitar yang lembut, membawa atmosfir hangat dan romantisme tersendiri setiap mendengarkannya.


30 comments:

  1. yup! the kinks... waterloo sunset berasa dalem... kesenangan yang menyedihkan... (moso sih) heheheh...

    ReplyDelete
  2. kemarin saya baru beli albumnya, dan menurut saya malah lebih mudah dicerna dibanding album Centralismo.. ya ga tau juga sih, ya namanya juga selera orang..pasti beda2 lah.. dan, kayaknya album ini bakalan masuk playlist wajib saya untuk bbrp hari kedepan. :)
    yg paling saya suka track pertama dan terakhir..Bogor Biru dan Karolina.. mantap!

    ReplyDelete
  3. betul sekali bung dimas, the kinks kurang se-eksplosif the beatles atau the who kenapa? karena ray davies dkk sempat di-ban oleh pemerintah amerika pertengahan 60an (karena perilaku yang brutal saat mabuk2an) sehingga john lennon dkk tidak ada saingan untuk menginvasi amerika...

    kalo gw menyukai lagu "Lola" dan "Shangri-La"

    ReplyDelete
  4. kesedihan dalam kebahagiaan maksudnya?hehehe

    ReplyDelete
  5. iya sih, balik ke selera. kayak bogor biru setelah beberapa kali denger, saya baru kena..hehe..tapi secara aransemen album ini progres banget dibandingkan album pertama.

    ReplyDelete
  6. oh..gitu..thanks, bi untuk infonya..

    lagu the kinks yang di darjeling juga enak tuh. this time tomorrow

    ReplyDelete
  7. dim, beachwood sparks gue punya cdnya, tapi yg album pertama. eh dim, tulisan binatang besok ya. sori nih huhu

    ReplyDelete
  8. iya entah kenapa film itu soundtrack dan scenenya bisa pas banget ya

    ReplyDelete
  9. ahahaha iya iya.. itu maksudnya hehehe... maklumlah kurang fasih dalam penulisan saya pak..

    ReplyDelete
  10. setuju juga.. yang strangers juga pas banget tuh di darjeeling... mantaplah

    ReplyDelete
  11. My Morning Jacket bagusss.
    cuma, lansung berasa tua banget, nongkrong di perkebunan pake topi koboy.

    ReplyDelete
  12. dim, yg nomor 3 ko gak bisa? yg keluar malah text edit..

    ReplyDelete
  13. wah belum denger yang album pertama. boleh nih ngopi pas maen-maen lagi ke ruku.hehe..

    sip, bud..gak pa2. besok yah tulisannya :D

    ReplyDelete
  14. iya bener. music supervisornya wes anderson, si randall poster yang jagoan berarti. music supervisor favorit deh selain brian reitzell

    ReplyDelete
  15. ini di scene mana ya, dan? agak-agak lupa.

    ReplyDelete
  16. masa sih? lebih berasa tua pas dengerin the grand archieves deh kayanya..hehe

    ReplyDelete
  17. yang nomer 3 filenya m4a..harusnya sih bisa, na..coba lagi :D

    ReplyDelete
  18. ah.. ngarti banget guah prasaan yg ky beginian mah dims, bener. familiar. bukan dr balik jendela sih, dr balik kacamata yg embunan, bukan di waterloo pula, di cikapundung, hebat dim ga kedengeran kaya list deadline.. aheu

    ReplyDelete
  19. bah..dia jadi curhat colongan gini..heuuhee...

    deadline? deadline itu apa ya? :p

    ReplyDelete
  20. ada, num..ada gosip baru di kantor :D

    ReplyDelete
  21. mohon di pi em bapak dimas ario alias dimas engsel alias dimas botc alias the popism...akyuu tak sabarrrrr mendengarnyaaaaaa....apakah apakah ini tentang para "sensor" dan "sensor"?

    ReplyDelete
  22. Fotonya beneran, maksudnya bikin sendiri?

    ReplyDelete
  23. wah, dimas lagunya keren2. mau dong gue dinyanyiin lagu2 ky gitu kl mau tidur...elo tuh romantis dan sweet like honey bgt yah, dim..ck ck ck

    ReplyDelete